Gangguan Jiwa pada Anak di Jatim Meninggi, Salah Satunya Akibat Pornografi

Anggota Komisi E DPRD Jatim Sri Untari
Sumber :
  • Viva Jatim/A Toriq A

Surabaya, VIVA JatimDPRD Jawa Timur mendorong Pemprov Jatim agar memberikan atensi terhadap pengembangan RS Jiwa Menur Surabaya. Dorongan ini dilakukan karena kasus gangguan jiwa pada anak-anak di Jawa Timur mengalami peningkatan. 

Infrastruktur Transportasi Berdampak Peningkatan Perekonomian Jatim

Anggota Komisi E DPRD Jatim Sri Untari mengatakan banyak anak-anak yang mengalami gangguan jiwa akibat paparan dari sebaran pornografi 

"Banyak anak-anak yang menderita gangguan jiwa utamanya berkaitan dengan pornografi. Saya pernah mengecek di salah satu sekolah, dari 2000 anak, 500 terjadi gejala gangguan jiwa," ungkap Sri Untari, Rabu 24 Juli 2024 

Pembebasan Lahan JLS Masih Terkendala, Ini Langkah DPRD Jatim

Ketua Fraksi PDIP ini mengaku sangat miris dengan kondisi tersebut. Oleh karenanya butuh langkah nyata dari berbagai pihak demi mengatasi masalah gangguan jiwa pada anak-anak.  

"Maka tadi saya minta sepenuhnya supaya pemprov memberi perhatian penuh pada RS Jiwa Menur, bahkan saya minta sinergitas dengan Dinas Pendidikan dengan RS Jiwa dan sekolah milik provinsi dilakukan assessment," ujarnya. 

Pemprov Jatim Raih Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud RI

Ia mengingatkan, bahwa kondisi anak saat ini merupakan gambaran perjalanan bangsa masa depan. Sebab itu ganguan jiwa yang salah satunya akibat pornografi tersebut harus ditekan. 

Selain itu, Sri Untari juga mengingatkan pentingnya sinergi antara Dinas Pendidikan dan rumah sakit jiwa dalam melakukan assessment terhadap sekolah-sekolah untuk mendeteksi dan menangani kasus gangguan jiwa sejak dini. Pemerintah harus memastikan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan kualitas yang baik, baik secara fisik maupun mental. 

"Karena anak-anak adalah masa depan kita. Bila terdapat banyak gangguan, bagaimana ke depan," Imbuhnya. 

"Di hari ini saya ingin anak-anak betul menjadi kualitas yang cukup, tumbuh dan berkembang sebagai generasi penerus agar Indonesia memiliki anak yang sehat jiwa dan raga," pungkasnya.