MUI Jatim Sebut Aksi Bom Bunuh Diri Bukan Mati Syahid, tapi Sia-sia

Dewan Pimpinan MUI Provinsi Jawa Timur
Sumber :
  • Istimewa

"Teman-teman yang terpapar ini mempunyai sifat terlalu tertutup, sehingga mereka sulit untuk dikembalikan jiwa nasionalisme," bebernya.

Rayakan Imlek, Gubernur Khofifah: Jaga Persaudaraan dan Harmoni Dalam Keberagaman

Tak berhenti disitu, pemahaman tentang jihad yang sebenarnya harus dikawal oleh negara. Menghindarkan masyarakat dari provokasi-provokasi yang hoax, terutama menertibkan para ustaz atau penceramah yang masih banyak berpaham radikalisme.

"Sehingga di dalam pemaknaan fiqih, hadis dan pemaknaan Al-Quran cenderung radikal. Nah, dari sinilah peran besar sesungguhnya radikalisme berkembang di Indonesia karena ustad-ustad yang radikal inilah. Kita harapkan pemerintah tegas," ulasnya.

Gandeng Eks Warga Binaan, Lapas I Surabaya Sukses Pikat Napi Terorisme Ikrar Setia NKRI

Kiai yang juga Pengurus Wilayah LBMNU Jatim ini berharap, pemerintah harus memotong jaringan-jaringan tersebut. Sehingga terduga pelaku yang terpapar ini kemudian ketika di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) benar-benar sudah insyaf dan pemahaman Islam yang benar.

Tak hanya mengkritisi perihal deradikalisasi, disisi lain juga mendukung soal KUHP yang terbaru. Salah satu pasal yang menjelaskan soal pemahaman yang anti pancasila dapat dikenai pasal, salah satunya faham radikalisme.

Natal 2023, Jokowi Ajak Jadikan Kepentingan Bangsa Sebagian dari Iman 

"Aparat pemerintah kedepan harus tegas, yakni ormas-ormas atau perorangan yang mempunyai ideologi bertentangan dengan pancasila, ini harus lebih keras lagi dilarang dan dibubarkan barangkali itu," pungkasnya.