Program I'm Possible Imigrasi Surabaya, Kesempatan Kerja bagi Difabel

Kepala Kantor Imigrasi Surabaya Ramdhani bersama Devi
Sumber :
  • VIVA Jatim/Mokhamad Dofir

Surabaya, VIVA Jatim - Kantor Imigrasi Surabaya menggulirkan program I'm Possible untuk mewujudkan kesempatan kerja yang setara bagi semua orang, termasuk para penyandang disabilitas.

Cerita Penyandang Tunanetra di Surabaya, yang Menolak Menyerah Mewujudkan Kebahagiaan

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Ramdhani mengungkapkan, program ini sebagai langkah mengubah persepsi publik terhadap peran kaum difabel demi mendorong inklusifitas pada dunia kerja.

"I’m Possible artinya saya mampu. Semua orang punya hak yang sama untuk bisa mendapatkan kesempatan. Kita di Indonesia mungkin masih kurang kesempatan memberikan peluang setara, padahal disabilitas juga memiliki potensi," ujar Ramdhani, Sabtu, 17 Agustus 2024.

Anom Wibowo Tegaskan Peran Vital Intelijen Keimigrasian Jaga Stabilitas Nasional

Dengan adanya program ini, ia berharap akan menjadi contoh bagi lembaga lain untuk bersama-sama memberdayakan para disabilitas dan memberikan kesempatan kerja kepada mereka. 

"Mudah-mudahan tidak cuma di Imigrasi, di kementerian atau lembaga yang lain juga bisa memberikan kesempatan yang sama sehingga mereka bisa bermanfaat untuk masyarakat maupun keluarga," lanjutnya.

Pemprov Jatim akan Tambah Anggaran Khusus Disabilitas di APBD

Devi, seorang penyandang disabilitas yang saat ini telah menjadi pegawai I’m Possible di Kantor Imigrasi Surabaya, mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan kerja yang diberikan.

Ia lalu bercerita bagaimana mulanya hingga diterima sebagai pegawai di instansi pemerintah tersebut.

"Informasi Juli pertengahan, mulai gabung per Agustus. Awalnya karena kerjasama Imigrasi dengan Gadisku, suatu lembaga galeri disabilitas di bawah naungan Dinsos. Di situ ada info kalau Imigrasi Surabaya membuka kesempatan bagi disabilitas untuk customer service," tutur Devi. 

Ibu dengan satu anak ini mengatakan, keberaniannya melamar kerja di Kantor Imigrasi Surabaya karena ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa meskipun memiliki keterbatasan fisik, ia tetap mampu melakukan pekerjaan dengan baik.

"Kedua kaki saya membentuk letter O. Dengan keterbatasan fisik yang ada aku ingin menunjukkan bahwa meskipun ada kekurangan fisik tapi aku bisa. Saya ingin menunjukkan ke masyarakat luas kalau disabilitas itu bisa dan mampu," pungkasnya.