Partai Nonparlemen Merapat ke PDIP Jatim, Ancang-ancang Koalisi Melawan Khofifah-Emil

Partai nonparlemen silaturrahim ke kantor PDIP Jawa Timur.
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Surabaya, VIVA JatimPartai nonparlemen Jawa Timur yang terdiri Partai Buruh, Partai Hanura, Partai Gelora Indonesia, Partai Bulan Bintang, Partai Garuda, Partai Umat, dan Partai Kebangkitan Nusantara, mendatangi DPD PDIP Jatim, Minggu 25 Agustus 2024. 

Risma Bicara soal Potensi Madura; Cukup Besar jika Dikelola dengan Baik

Kedatangan partai nonparlemen ke PDIP Jatim bukan lain untuk membicarakan perkara Pilgub Jatim. Memang, pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal UU Pilkada, PDIP Jatim dapat mengusung calon meski tanpa kursi yang didapat tidak sampai 20 persen. 

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Dewanti Rumpoko menuturkan, silaturahmi sejumlah partai non-parlemen di Jatim itu, membahas upaya strategis membangun koalisi untuk mengusung calon pada kontestasi Pilgub Jatim. 

Temui Kader PDIP di Lamongan, Risma Pamer Keberhasilan Bangun Surabaya

“Hari ini kami kedatangan teman-teman dari tujuh partai non-parlemen di Provinsi Jawa Timur, yaitu Partai Buruh, Partai Hanura, Partai Gelora Indonesia, Partai Bulan Bintang, Partai Garuda, Partai Umat, dan Partai Kebangkitan Nusantara. Mereka bersilaturahmi untuk bisa berkomunikasi dengan kami terkait bagaimana strategi dalam menghadapi Pilgub di Jatim,” ungkap Dewanti Rumpoko. 

Lebih lanjut Dewanti menyampaikan, pertemuan tersebut bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga wadah untuk menyamakan visi dan misi dalam menghadapi Pilgub 2024. 

Khofifah Bicara Pentingnya Menjadi Transformational Leader di Forum Pascasarjana Unair

“Kesepakatan bersama kami itu intinya, pertama, ini adalah silaturahmi yang ingin membawa calon gubernur sendiri untuk melawan incumbent. Kedua, misi teman-teman dari non-parlemen ini adalah mengusung pemimpin yang mengakomodir kepentingan wong cilik, yang memang menjadi dasar perjuangan PDI Perjuangan,” jelasnya. 

Senada dengan hal tersebut, Koordinator Koalisi Partai Non-Parlemen Jatim, Mohdor Ali, menegaskan bahwa pertemuan itu merupakan bagian dari upaya untuk menganalisis peta politik di Jatim. 

“Pertemuan bersama PDI Perjuangan ini kami manfaatkan untuk menganalisa, memotret situasi politik di Pilgub Jatim. Dari sini ada satu visi misi yang kita bangun bersama, dan ke depan kita akan terus berkomunikasi untuk mencapai kesepakatan yang lebih konkret,” terang Mohdor. 

Politisi asal Partai Hanura itu juga menambahkan bahwa Koalisi Partai Non-Parlemen Jawa Timur berharap dapat mengusung sosok pemimpin yang benar-benar mampu merangkul aspirasi masyarakat. 

“Prinsipnya, partai-partai non-parlemen Jatim ini mengharapkan sosok pemimpin yang sejuk di hati masyarakat Jatim, yang merangkul aspirasi mereka. Bersama PDI Perjuangan, kami akan terus mendalami kesepakatan ini untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi Jawa Timur,” pungkasnya.

Sejauh ini, paslon yang siap untuk maju di Pilgub Jatim ialah Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak (Khofifah-Emil). Paslon petahana ini sudah mengantongi rekomendasi dari 10 partai politik. Tinggal PKB dan PDIP partai parlemen yang belum menentukan sikap.