Kekeringan Landa 11 Kecamatan di Lamongan, BPBD Gencar Distribusikan Bantuan Air Bersih

Petugas saat melakukan dropping air bersih.
Sumber :
  • Imron Saputra/Viva Jatim

Lamongan, VIVA JatimHujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Lamongan beberapa hari yang lalu ternyata masih belum bisa membuat status bencana kekeringan di Lamongan berakhir.

Bakar Uang Palsu dan Aksi Saling Dorong Warnai Demo Penghapusan Dana Dusun

Masih terdapat 33 di 11 kecamatan di wilayah Lamongan yang mengalami kekurangan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan terus melakukan dropping air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Joko Raharto mengatakan, musim kemarau yang terjadi di Lamongan dimulai pada Agustus 2024. Dari pendataan BPBD ada 93 desa di 15 kecamatan yang terdampak kekeringan. 33 desa di antaranya bahkan kekurangan air bersih.

2.600 Porsi Makanan Disiapkan untuk Warga Terdampak Banjir Trenggalek

Joko mengatakan, sejumlah wilayah di Lamongan memang telah diguyur hujan. Namun hujan yang turun di musim kemarau tersebut hanya sebuah anomali dan hujan yang turun di musim kemarau tersebut juga perlu diwaspadai karena bisa memicu perubahan iklim yakni angin kencang.

"Memang dua hari berturut-turut diguyur hujan, tapi hujan yang turun belum bisa membuat status bencana kekeringan ini usai, dan biasanya hujan yang turun di musim kemarau ini hanya sebuah anomali saja," kata Joko, Sabtu 14 September 2024.

Polres Lamongan Raih Penghargaan Ombudsman RI Kategori Inovasi Pelayanan

Joko menjelaskan, untuk saat ini jumlah daerah yang mengalami krisis air bersih sudah berkurang. Sebab daerah tersebut kini telah dialiri air PDAM. Untuk menanggulangi dampak bencana kekeringan tersebut harus banyak pihak yang terlibat.

"Alhamdulillah ada beberapa desa yang dulunya krisis air kini sudah teratasi karena sudah ada air PDAM-nya dan kami akan terus melakukan drooping air bersih ini hingga status kekeringan ini berakhir," pungkasnya.