Perkuat UMKM Jawa Timur, Risma Launching Program Pahlawan Ekonomi
- A Toriq A/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim –Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki potensi besar dalam memberantas kemiskinan, terutama melalui usaha mikro yang langsung berhubungan dengan masalah ini.
Oleh karena itu bakal calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, kembali melaunching program 'Roadshow Pahlawan Ekonomi' yang bertujuan memberdayakan pelaku UMKM.
Program tersebut merupakan perluasan dari gerakan 'Pahlawan Ekonomi' yang pernah diinisiasi Risma saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya pada tahun 2010.
Saat itu, program yang ada menjadi salah satu terobosan Risma dalam mengembangkan kapasitas ekonomi masyarakat Surabaya, terutama perempuan pelaku UMKM, untuk menghadapi tantangan ekonomi lokal dan global.
"Melalui program ini para pelaku UMKM di Jawa Timur diharapkan dapat memperkuat daya saing dan kualitas produk mereka, sehingga mampu menembus pasar internasional," ungkap Risma dalam peluncuran Roadshow Pahlawan Ekonomi di Surabaya, Jumat 20 September 2024.
Lebih lanjut, mantan Menteri Sosial RI itu menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi saat ini jauh lebih besar dibandingkan ketika ia memulai program Pahlawan Ekonomi di Surabaya lebih dari satu dekade yang lalu. Jika dahulu fokusnya adalah menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, kini tantangannya telah berkembang menjadi tantangan ekonomi global, yang memungkinkan setiap negara saling bersaing secara langsung.
“Saat pertama kali memulai Pahlawan Ekonomi pada tahun 2010, tantangannya adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang akan dimulai pada 2014. Namun, sekarang kita sudah masuk dalam ekonomi dunia, yang artinya setiap negara bisa saling masuk dan berkompetisi. Indonesia harus bersiap menghadapi kompetisi ini, dan salah satu cara kita untuk bertahan adalah memperkuat UMKM,” ujarnya.
Risma juga menyoroti betapa sulitnya pelaku UMKM Indonesia untuk menembus pasar internasional karena banyaknya standar kualitas yang harus dipenuhi. Menurutnya, negara-negara maju sering kali menerapkan standar yang sangat tinggi dalam proses ekspor, sehingga UMKM di Indonesia perlu terus berinovasi dan memperbaiki kualitas produk mereka agar mampu bersaing.
“Kita sering kali menghadapi kesulitan saat melakukan ekspor karena banyak sekali standar yang harus dipenuhi. Gradenya tinggi sekali, dan ini menjadi tantangan besar bagi UMKM kita. Karena itu, melalui Pahlawan Ekonomi, kami akan terus melakukan peningkatan kapasitas. Kita akan memberikan pelatihan tidak hanya untuk keterampilan dasar, tetapi juga penguatan kapasitas agar produk-produk UMKM kita bisa bersaing di pasar global,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Risma juga berbagi kisah sukses dari salah satu peserta program Pahlawan Ekonomi di Surabaya, yaitu Ibu Farida. Farida memulai dari belajar menjahit melalui pelatihan Pahlawan Ekonomi, hingga kini telah berhasil mengekspor produk-produk hasil karyanya ke luar negeri. Menurut Risma, ini adalah contoh nyata bagaimana tekad dan dukungan yang tepat bisa mengubah kehidupan seseorang dan memberikan dampak positif bagi ekonomi keluarga dan masyarakat.
“Saya ingat Ibu Farida, dia memulai dari nol, belajar menjahit melalui pelatihan yang kami berikan. Sekarang dia sudah mampu mengekspor produknya ke luar negeri. Ini bukti bahwa dengan kerja keras, belajar terus menerus, dan kemauan untuk berkembang, siapapun bisa sukses,” ujarnya.
Di tengah kondisi global yang tidak menentu, seperti adanya perang di beberapa negara dan penurunan ekonomi di kawasan tertentu, Risma menegaskan bahwa Indonesia juga harus bersiap menghadapi dampaknya. Menurutnya, penurunan ekonomi global akan memberikan efek domino bagi perekonomian nasional, dan UMKM harus menjadi benteng ekonomi yang kokoh agar masyarakat bisa bertahan.
“Kita harus siap menghadapi situasi ini. Beberapa negara sedang mengalami penurunan ekonomi, dan hal ini tentu akan berdampak pada Indonesia. Namun, saya yakin jika kita mempersiapkan diri dengan baik, terutama di sektor UMKM, kita bisa mengatasi tantangan ini,” tegasnya.