PB Konsolidasi Pemenangan, Kekerasan Perempuan dan Anak jadi Topik Pembahasan Luluk-Lukman

Luluk Nur Hamidah di acara Pendidikan Politik Kader Perempuan
Sumber :
  • Viva Jatim/A Toriq A

Surabaya, VIVA JatimKader Perempuan Bangsa (PB) se Jawa Timur menggelar konsolidasi pemenangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2024 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, di Hotel Alana Surabaya, Sabtu 21 September 2024. 

Lukmanul Khakim: Kami Siap Bangun KRL di Seluruh Kabupaten yang Terhubung ke Bandara di Jatim

Badan otonom PKB ini berkoordinasi menyatukan semangat mensosialisasikan visi-misi Luluk-Lukman ke pemilih di Jatim, khususnya dalam persoalan kekerasan perempuan dan anak. 

"Jadi ada bu nyai dan ada putri-putri kiai ning-ning di Jawa Timur. Dan tentu kita melakukan konsolidasi dan menyatukan energi kita, frekuensi kita untuk bareng-bareng bisa memenangkan Pilgub 2024," kata Luluk. 

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Luluk-Lukman akan Bangun KRL di Madura

Luluk mengatakan, di Jatim isu kekerasan seksual perempuan dan anak masih menjadi permasalahan akut yang belum tertuntaskan. Atas permasalahan itu, pihaknya sengaja menonjolkan pengentasan permasalahan dengan pendekatan progresif. Isu kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta pengentasan ketimpangan sosial dan ekonomi, masih menjadi persoalan mendasar di Jatim.

"Saya secara pribadi untuk mengangkat isu politik perempuan sebagai salah satu hal yang sangat penting untuk diperjuangkan. Karena di Jawa Timur ini angka kekerasan terhadap perempuan dan anak juga cukup tinggi," ujarnya. 

Insiden Berdarah di Sampang, Anggota DPRD Jatim Ingatkan Pesan Gus Dur

"Kemudian juga isu yang terkait dengan kesenjangan, isu tentang kesejahteraan, kemiskinan, bahkan anak putus sekolah, baik itu SD atau SMA dan itu juga masih cukup tinggi. Jadi bahkan ini harus menjadi concern kita bersama," kata dia. 

Perempuan yang terkenal sebagai srikandi Senayan ini menginginkan pembangunan di Jatim dilakukan secara inklusif dalam menjawab permasalahan soal kekerasan perempuan dan anak. Pihaknya tidak lagi mau mendengar kejadian kekerasan perempuan dan anak ada yang terabaikan atau bahkan sama sekali tidak tersentuh. 

Halaman Selanjutnya
img_title