Atasi Kekeringan, Amartha Bangun Sumur dan Fasilitas Air Bersih di Pacitan
- Istimewa
Pacitan, VIVA Jatim-Kabupaten Pacitan satu dari 28 daerah di Jawa Timur yang berstatus darurat kekeringan. Hal tersebut berdasarkan data yang diungkapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim. Kekeringan tersebut mengakibatkan sebagian masyarakat Pacitan kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan konsumsi dan pertanian.
Amartha, sebuah perusahaan teknologi mikro melakukan upaya membantu kesulitan yang dialami masyarakat Pacitan, khususnya di Kecamatan Bandar. Mereka membangun sumur dan sarana air bersih untuk masyarakat Bandar.
Head of Marketing Amartha, Fenny Febri Krisdayanti mengatakan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial secara kontinue harus dilakukan jika pemerataan kesejahteraan berkelanjutan bisa berjalan. Maka Amartha menilai pembangunan sumur dan sarana air bersih salah satu cara pemerataan kesejahteraan tersebut.
"Keberadaan fasilitas ini diharapkan dapat mendorong produktivitas sekitar 330 keluarga di tiga desa sekitar," ujar Fenny dalam keterangan persnya, Selasa, 24 September 2024.
Ia menjelaskan alasan Kecamatan Bandar dijadikan lokasi pembuatan sumur dan sarana air bersih. Menurutnya debit air di sumber mata air terbatas yaitu hanya dapat memenuhi kebutuhan selama kurang lebih enan bulan di musim penghujan.
Selain itu, lanjut Fenny, keselamatan masyarakat juga menjadi alasannya. Pasalnya, lokasi sumber mata air berada di pelosok pegunungan dengan medan yang terjal. Kondisi ini sangat berisiko, khususnya lansia.
Program Director Water Guardian Kitabisa, Fahril Wahab mengatakan kesamaan komitmen dalam pemberdayaan masyarakat di Indonesia menjadi alasan bersedia bekerjasama dengan Amartha. Melalui program Water Guardian ingin mempromosikan praktik kebersihan di masyarakat.
"Dengan akses kebersihan ke sumber air bersih, sanitasi yang layak dan air minum yang aman dikonsumsi," katanya.
Misrati, mitra usaha binaan Amartha merasakan dampak baik dari program tersebut. Pendapatan usahanya mengalami peningkatan. Sebelum ada program tersebut, Misrati mengaku harus menunggu air bersih di sumber air dari pukul malam hingga dini hari sambil membawa jerigen 40 liter.
Ia mengatakan program tersebut sangat membantunya sehingga tidak perlu lagi ke sungai untuk mendapatkan air bersih. Ketersediaan air bersih membuat dirinya juga tak perlu khawatir untuk menjalankan usaha.
Pemberdayaan Amartha fokus pengembangan UMKM. Di Pacitan, Amartha telah menyalurkan akses pembiyaan sebesar Rp 84 miliar hingga semester I 2024 kepada lebih dari 10 ribu UMKM. Dan secara keseluruhan di Jawa Timur hingga pertengahan tahun 2024 mencapai Rp 3 triliun yang disalurkan kepada lebih dari 480 ribu UMKM.