Puluhan Pemuda di Gresik Deklarasi Tolak Memilih Kotak Kosong di Pilkada 2024

Aliansi pemuda Duduksampeyan tolak memilih kotak kosong
Sumber :
  • Tofan Bram Kumara/Viva Jatim

Gresik, VIVA Jatim – Puluhan generasi milenial dari berbagai Desa di Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik berkomitmen untuk tidak memilih kotak kosong pada Pilkada serentak 2024 November mendatang.

Pj Gubernur Jatim Serahkan DIPA dan TKD TA 2025, Tekankan Optimalisasi Pengelolaan Anggaran

Generasi milenial yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Pemudi Duduksampeyan tersebut menggelar deklarasi menolak memilih kotak kosong di Pilkada Gresik karena dinilai banyak efek negatifnya.

Koordinator Aliansi Pemuda Pemudi Duduksampeyan Ahmad Buchori (34) mengatakan pada Pilkada kali ini hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar di KPU Gresik yakni Calon Bupati (Cabup) dan Wakil Bupati (Cawabup) Gresik nomer urut 1 Fandi Akhmad Yani - dr. Asluchul Alif yang harus melawan kotak kosong. 

Bawa 18 Pemain ke Papua, Gresik United Optimis Menang Kontra Persipura

"Ada banyak efek negatif bila kotak kosong menjadi pemenang di Pilkada Gresik. Resiko-resiko yang dapat terjadi pastinya ada vakum kepemimpinan yang diPJ kepada pejabat tertentu minimal 1 tahun," ujarnya di Al-Hambra Resto N Fishing Duduksampeyan, Rabu, 16 Oktober 2024 malam.

Pemuda asal Desa Duduksampeyan ini menilai adanya PJ berpotensi tidak dapat membuat kebijakan kongkrit dan sesuai kebutuhan masyarakat. 

Prabowo Lempar Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, KPU: Kita Jalankan Sesuai Aturan

"Melalui Kotak Kosongpun kepemimpinan tidak jelas arahnya dan masyarakat menuntut dipimpin dengan visi dan misi yang jelas," terang Buchori. 

Tak hanya itu lanjut Buchori, dari segi anggaran, pelaksanaan Pilkada yang memakan anggaran sebesar kurang lebih Rp85 Miliar tentu akan membengkak jika pelaksanaannya diulang. 

Halaman Selanjutnya
img_title