Puluhan Pemuda di Gresik Deklarasi Tolak Memilih Kotak Kosong di Pilkada 2024
- Tofan Bram Kumara/Viva Jatim
Gresik, VIVA Jatim – Puluhan generasi milenial dari berbagai Desa di Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik berkomitmen untuk tidak memilih kotak kosong pada Pilkada serentak 2024 November mendatang.
Generasi milenial yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Pemudi Duduksampeyan tersebut menggelar deklarasi menolak memilih kotak kosong di Pilkada Gresik karena dinilai banyak efek negatifnya.
Koordinator Aliansi Pemuda Pemudi Duduksampeyan Ahmad Buchori (34) mengatakan pada Pilkada kali ini hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar di KPU Gresik yakni Calon Bupati (Cabup) dan Wakil Bupati (Cawabup) Gresik nomer urut 1 Fandi Akhmad Yani - dr. Asluchul Alif yang harus melawan kotak kosong.
"Ada banyak efek negatif bila kotak kosong menjadi pemenang di Pilkada Gresik. Resiko-resiko yang dapat terjadi pastinya ada vakum kepemimpinan yang diPJ kepada pejabat tertentu minimal 1 tahun," ujarnya di Al-Hambra Resto N Fishing Duduksampeyan, Rabu, 16 Oktober 2024 malam.
Pemuda asal Desa Duduksampeyan ini menilai adanya PJ berpotensi tidak dapat membuat kebijakan kongkrit dan sesuai kebutuhan masyarakat.
"Melalui Kotak Kosongpun kepemimpinan tidak jelas arahnya dan masyarakat menuntut dipimpin dengan visi dan misi yang jelas," terang Buchori.
Tak hanya itu lanjut Buchori, dari segi anggaran, pelaksanaan Pilkada yang memakan anggaran sebesar kurang lebih Rp85 Miliar tentu akan membengkak jika pelaksanaannya diulang.
"Maka dari itu, kita sadar bahwa resiko kotak kosong ini sangat besar jika kita melihat lebih rinci lagi," katanya.
Ia menambahkan deklarasi menolak memilih kotak kosong untuk Pilkada Gresik 2024 penting dilakukan agar masyarakat mengerti tak ada manfaat mendukung kotak kosong.
"Berbeda ketika paslon mana saja yang terpilih maka kami akan menuntut untuk terciptanya program-program populis bagi kemajuan masyarakat Gresik," jelas Buchori.