Pemkab Gresik Ajak Masyarakat Gunakan Popok Pakai Ulang ke Bayi
- Tofan Bram Kumara/Viva Jatim
Gresik, VIVA Jatim –Melalui Program Nawa Karsa Gresik Lestari, Pemkab Gresik terus berupaya untuk mengurangi sampah plastik. Salah satu diantaranya dengan mengurangi penggunaan popok sekali pakai, program Bumbi (Dari bunda untuk bumi dan bayi) bersama-sama untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Plt Bupati Gresik Aminatun Habibah saat menghadiri sosialisasi Gresik bebas popok sekali pakai mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Common Seas Indonesia ini merupakan bentuk kolaborasi untuk memperkenalkan popok pakai ulang ke masyarakat. Melalui program Bumbi (Dari bunda untuk bumi dan bayi) bersama-sama untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan tidak memakai popok sekali pakai.
“Apalagi Gresik juga mempunyai program Nawa Karsa Gresik Lestari. Program ini menjadikan lingkungan hidup semakin baik. Tentunya kolaborasi ini sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Gresik untuk menjaga lingkungan tetap sehat,” jelas Bu Min, sapaan akrab Plt Bupati Gresik, Kamis, 17 Oktober 2024.
Kondisi geografis Kabupaten Gresik yang dilalui oleh dua Sungai yaitu Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong berpotensi menjadi tempat pembuangan limbah rumah tangga. Ini tentu harus dijaga agar tidak dijadikan tempat pembuangan sampah.
“Membuang di sungai juga merupakan kebiasaan buruk. Ini dapat mengakibatkan polusi air dan tidak bagus untuk sanitasi bersih dan sehat. Sehingga, kita bersama-sama menjaga lingkungan agar tidak tercemari,” ungkap Bu Min.
Selain itu lanjut Bu Min, dengan merubah perilaku dari penggunaan popok sekali pakai menjadi popok pakai ulang dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga. Nantinya, pengeluaran yang biasa digunakan membeli popok sekali pakai dapat dialokasikan untuk pemenuhan gizi bayi.
Harapannya bahwa program ini dapat berkelanjutan. Selain menjaga lingkungan hidup juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Kabupaten Gresik.
“Ini merupakan kesempatan untuk para CSR dalam memaksimalkan program bagi masyarakat. Harapannya semua dapat berkolaborasi dengan baik untuk meningkatkan kualitas sehat masyarakat Kabupaten Gresik semakin sejahtera,” terang Bu Min.
Di tempat yang sama, Celia Siura, Founder Program Bumbi mengungkapkan untuk menuntaskan masalah sampah popok sekali pakai harus melibatkan semua pihak. Baik dari pemerintahan, CSR perusahaan, dan juga masyarakat.
Jumlah bayi berusia 0-4 tahun di Kabupaten Gresik mencapai 103.322 jiwa. Setidaknya ada potensi sekitar 75.000 bayi menggunakan popok dengan potensi 24.600 ton sampah plastik per hari.
“Dalam forum ini sebagai fase pertama sosialisasi kami memberikan bantuan popok untuk 200 bayi. Masing-masing bayi mendapatkan enam popok. Harapannya ini dapat berkelanjutan ke fase selanjutnya untuk mencapai target jumlah bayi yang menggunakan popok pakai ulang sebanyak 100.000,” jelasnya.
Selain sosialisasi penggunaan popok pakai ulang, Bumbi juga memiliki program pemberdayaan perempuan lokal dan kelompok disabilitas. Program ini berupa kegiatan menjahit produk Bumbi seperti popok dan pembalut pakai ulang.
“Jadi, jangan khawatir kita juga menyediakan program pemberdayaan usaha yang sebelumnya juga akan diajari untuk menjahit produk dari Bumbi,” ucap Celia.