Beda Argumen Dhito dengan Deny Soal Layanan Aduan Publik

Debat pertama Pilkada Kabupaten Kediri.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Kediri, VIVA JatimDebat publik pertama dalam tahapan Pilkada 2024 sukses digelar KPU Kabupaten Kediri. Dua pasangan calon (paslon) menuangkan ide-ide gagasan program hingga berbeda pendapat soal percepatan layanan aduan publik.

PDI Perjuangan Jatim Sambut Positif Putusan MK tentang Netralitas TNI/Polri dalam Pilkada

Bertempat di Insumo Kediri Convention Center (IKCC) Kamis malam, 24 Oktober 2024 kemarin bagi kedua bakal pasangan calon bupati-wakil bupati Kediri saling beradu argumen.

Debat perdana ini mengambil tema 'Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah, Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat, dan Menyelesaikan Persoalan Daerah’. Lalu berlanjut sesi tanya jawab bagi Deny Widyanarko-Mudawamah dan Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa.

Debat Pamungkas Pilkada Nganjuk, Muhibbin-Aushaf Ingin Birokrasi yang Akuntabel dan Berkeadilan

Dalam sesi tanya jawab itu, panelis debat memberikan pertanyaan tentang bagaimana langkah pemerintah dalam mempercepat proses keluhan masyarakat dan meningkatkan pelayanan aduan publik untuk mencegah ketidakpuasan masyarakat.

Merespon pertanyaan tersebut, Calon Bupati Kediri Dhito menerangkan salah satu layanan mengatasi keluhan masyarakat, yaitu Aplikasi Halo MasBup. Dikatakannya, sistem Aplikasi tersebut dinilai efektif dalam mengatasi ribuan aduan masyarakat.

Jelang Pilkada, Adhy Karyono Minta Tokoh Lintas Agama Ajak Umat Jaga Persatuan Bangsa

"Di masa pertama kami membuka layanan yang namanya Halo MasBup. Aplikasi ini 15.000 aduan, 98% terselesaikan," imbuh Mas Dhito.

Dikatakan Dhito, keberhasilan di bawah kepemimpinannya menanggapi aduan publik tersebut pun mendapat penghargaan dari Kementerian PUPR tentang perbaikan infrastruktur tercepat dalam menanggapi respon masyarakat pada tahun 2022.

Halaman Selanjutnya
img_title