DSA Pacitan Kembangkan Pinang, Target Ekspor ke China 30 Kontiner per Bulan
- Dok. DSA Pacitan
Dirinya mengisahkan dahulu belum mengetahui sempat beli benih yang sudah tumbuh 30 cm, namun sampai di Pacitan patah sehingga merugi tak terelakkan. Akhirnya, mengguanakan demplot langsung dirawat sampai bisa tumbuh.
"Itu pun juga hanya maksimal 60 sampai 70% yang tumbuh bagus. Sementara untuk jenisnya yang dari Jambi Ini jenisnya adalah Pinang Betara, Pinang Wangi dari Padang Sumatera Barat, serta pinang ketiga dari Riau lupa saya, khusus dipanen muda itu kena nya kecil-kecil memang khususnya bahan baku permen di China," ulasnya.
Alasan China yang dituju, Slamet menerangkan pertama Tiongkok adalah kekuatan ekonomi sebanding dengan Rusia bahkan Amerika. Kedua, China memiliki populasi penduduk yang luar biasa, dan ketiga negara unui pintar secara teknoogi.
DSA Pacitan menginginkan transformasi teknologi, bukan hanya gelondogan. Sebab jika hanya bahan mentah, Slamet beranggapan Indonesia akan diinjak-injak dan hanya menjadi penonton di negeri sendiri ketika tidak bisa menggandeng China seara proporsional
Ia awalnya terkendala denganregulasi dari China dengan memberlakukan perizinan khusus agar barang dari negara lain terverifikasi. Yakni sejak 2023 menerapkan GACC, yakni karantinan untuk bahan makanan harus ada izin khusus dari Pemerintah China untuk masuk ke China.
"Itu kenapa saya membuat perusahaan disana, untuk menjembatani yang namanya GACC itu agar pemerintah China percaya bahwa produk kita sudah layak untuk konsumsi," paparnya.
Dirinya melanjutkan selain China, untuk pasar medium seperti India dan Pakistan tetap akan terlayani. Namun lebih fokus lebih ke Pasar China lantaran semua produk bisa diterima, berbeda dengan Pakistan dan India yang hanya masuk komoditas rempah-rempah