Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Khofifah-Emil Kokoh di Atas Jelang Masa Tenang

Simulasi Survei LSI Denny JA
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim-Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak kian nyaman jelang Pilgub Jatim 2024. Elektabilitas paslon ini semakin kokoh mengungguli dua paslon lainnya yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta dalam hasil survei terbaru LSI Denny JA Pilgub Jatim 2024. Paslon nomor urut 2 tersebut berada di angka 67,0 persen jelang masa tenang.

129 APK Langgar Peraturan hasil Inventarisir Bawaslu Trenggalek

Peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakri Fauzan menjelaskan survei menggunakan simulasi kertas suara. Hasilnya, elektabilitas paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) di angka 2,1 persen. Kemudian paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di angka 67,0 persen.

Sementara paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di angka 19,1 persen. Sedangkan suara yang tidak sah sebesar 0,6 persen. Sementara yang belum memutuskan atau merahasiakan pilihannya sebesar 11,2 persen.

Barisan Sakera Madura Makin Semangat Menangkan Khofifah-Emil Usai Kampanye Akbar di Jember

Tingginya kepuasan warga Jatim kepada kinerja Khofifah-Emil selama memimpin Jatim menjadi faktor kuatnya dukungan terhadap mereka.

"Kuatnya elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak ini tidak terlepas dari tingkat kepuasan terhadap kinerja incumbent yang sangat tinggi," ujarnya dalam keterangan persnya, Selasa, 12 November 2024.

Presiden Boleh Endorse Calon Kepala Daerah? Begini Kata Pihak Istana

Tingkat kepuasan terhadap Khofifah sebagai gubernur incumbent di angka 86,6 persen. Sedangkan kepuasan terhadap Emil Elestianto Dardak sebagai Wakil Gubernur incumbent di angka 75,1 persen.

Secara personal, popularitas Khofifah tertinggi dibanding calon lainnya yaitu di angka 97,5 persen dengan tingkat kesukaan di angka 94,2 persen. Posisi Emil sebagai Cawagub Jatim di angka popularitas 67,4 persen dan kesukaan 91,7 persen.

Kemudian popularitas Tri Rismaharini di angka 71,7 persen, Luluk Nur Hamidah baru di angka 21,2 persen. Adapun popularitas calon wakil gubernur lainnya masih berada di posisi yang rendah. Zahrul Azhar Asumta di angka 20,9 persen dan Lukmanul Khakim di angaka 15,3 persen.

Menurut Fadhli tingkat kepuasan yang tinggi terhadap incumbent berdampak terhadap tingkat keinginan masyarakat agar pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak kembali menjadi Gubernur-Wakil Gubernur di periode mendatang. Sebanyak 70,6 persen dari pemilih di Provinsi Jawa Timur menginginkan incumbent untuk kembali memimpin.

Faktor lainnya yang membuat elektabilitas Khofifah tinggi adalah posisinya sebagai Ketua PP Muslimat NU. Banyak warga NU yang condong memberikan suaranya kepada Khofifah.

"Pemilih dari basis nahdliyin terkonfirmasi mayoritas sudah menentukan pilihan ke pasangan calon Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak," jelasnya.

Disamping itu, Fadhli menambahkan pemilih partai politik pengusung Khofifah-Emil sejauh ini sangat solid. Ditambah dengan pemilih dari PDI Perjuangan dan PKB mayoritas justru memilih Khofifah-Emil dibanding paslon yang diusung kedua partai tersebut.

Di mana sebanyak 74,1 persen, pemilih PKB justru memilih Khofifah-Emil. Pemilih PKB yang memilih LUMAN hanya 2 persen, dan yang memilih Risma-Gus Hans sebanyak 12,7 persen. Sedangkan 46,7 persen pemilih PDIP memilih Khofifah-Emil, kemudian 41,2 persen pemilih PDIP memilih Risma-Gus Hans, dan 2,4 persen ke LUMAN.

"Data ini memperlihatkan bahwa banyak masyarakat yang pilihan partainya tidak selaras dengan dukungan partai ke pasangan calon gubernur dan wakil gubernurnya. Pasangan calon Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dipersepsi oleh masyarakat lebih berpengalaman, berkepribadian baik, dan paling dekat dengan masyarakat dibanding pasangan calon lainnya," tuturnya.

Survei LSI Denny JA dilakukan pada tanggal 27 Oktober-3 November 2024 dengan menggunakan metodologi multi stage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 1.000 responden dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen.