Erupsi Gunung Semeru Capai Ketinggian 1.000 Meter, Warga Dilarang Mendekat

Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur
Sumber :
  • Viva.co.id

Lumajang, VIVA Jatim –Aktivitas Gunung Semeru terus menunjukkan peningkatan dengan mencatatkan 15 kali erupsi dalam satu hari.

Giliran Gunung Semeru, Terjadi Beberapa Kali Erupsi Disertai Letusan

Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Sawur, kolom abu dari erupsi Semeru mencapai ketinggian antara 300 hingga 1.000 meter di atas kawah Jonggring Saloko dan bergerak ke arah barat daya.

Pada Rabu pagi, 13 November 2024, detik-detik erupsi berhasil terekam oleh kamera CCTV di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. 

BMKG Imbau Masyarakat Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan

PVMBG juga melaporkan adanya peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Semeru. Tercatat sebanyak 90 kali gempa letusan dengan amplitudo antara 10 hingga 23 milimeter dan durasi gempa berkisar antara 49 hingga 189 detik.

Selain itu, tercatat pula adanya 8 kali guguran, 17 kali hembusan, dan 5 kali gempa tektonik jauh, yang menandakan kondisi vulkanik Gunung Semeru masih sangat aktif.

Gunung Semeru Erupsi, Letusan Setinggi 500 Meter dan Berstatus Waspada

Kepala BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat potensi terjadinya erupsi susulan dan curah hujan tinggi yang dapat memicu banjir lahar.

"Status Gunung Semeru saat ini berada di Level II atau Waspada. Kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 13 kilometer dari puncak," ungkap Patria.

“Berdasarkan pemantauan sejak tadi malam hingga pagi ini, ada sekitar 15 kali letusan dengan ketinggian kolom abu antara 300 hingga 1.000 meter. Kami meminta warga tetap waspada, terutama karena sudah memasuki musim hujan, yang meningkatkan risiko banjir lahar tiba-tiba,” jelasnya.

Saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada Level II atau Waspada. Berdasarkan rekomendasi PVMBG, warga dilarang melakukan aktivitas di radius 13 kilometer dari puncak, demi menjaga keselamatan dan mengantisipasi dampak dari aktivitas vulkanik yang sedang berlangsung.