Khofifah Tinjau Banjir di Mojokerto, Pastikan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Optimal
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Mojokerto, VIVA Jatim –Khofifah Indar Parawansa, meninjau langsung warga yang terdampak bencana banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, pada Senin, 9 Desember 2024.
Rombongan Khofifah tiba di Desa Tempuran sekitar pukul 17.17 WIB, dan langsung menuju posko kesehatan yang terletak di depan Masjid Tempuran, Dusun Bekucuk.
Meskipun hujan deras mengguyur wilayah tersebut, Khofifah tetap melakukan pemantauan untuk memastikan kesiapan petugas kesehatan yang telah disiagakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto guna melayani masyarakat yang terdampak banjir tahunan di Desa Tempuran.
Setelah dari posko kesehatan, Khofifah bergegas meninjau rumah warga terdampak banjir di Dusun Bekucuk, Desa Tempuran.
Khofifah mengatakan dibutuhkan sinergitas kebersamaan dalam penanganan banjir di Jawa Timur, salah satunya di Desa Tempuran, Mojokerto.
Kehadiran Pemda dibantu relawan sungguh luar biasa membantu masyarakat kesusahan dilanda bencana banjir.
"Para relawan luar biasa membantu penanganan masyarakat terdampak banjir. Bencana banjir banyak dialami warga Jawa Timur, saya kemarin di Pasuruan hari ini ke Mojokerto, juga kirim tim (Relawan) ke Jombang yang sama mereka terdampak banjir," kata Khofifah.
Hasil kajian di lapangan bahwa penyebab genangan di Tempuran adalah banjir kiriman dari wilayah Jombang, dari sungai Avour Jombok maupun Avour Watudakon. Kondisi itu semakin diperparah dengan curah hujan tinggi di sejumlah wilayah hilir, termasuk Kediri, Jombang dan Mojokerto.
Posisi Desa Tempuran di kelilingi dua sungai yaitu Avur Jombok dan Watudakon, saking derasnya air kiriman dari Jombang membuat sungai meluap merendam kawasan permukiman.
"Tadi saya lihat sungai penuh, pukul 3 dini hari tadi sudah di pompa sehingga terlihat surut signifikan," ucap Khofifah.
Menurut dia, sampah tanaman eceng gondok memenuhi sungai Balongkrai juga perlu dibersihkan, untuk memperlancar aliran sungai. Sehingga upaya mengurangi banjir dapat optimal melalui pompa dialirkan ke sungai.
"Eceng gondok dibersihkan agar aliran sungai lebih lancar, diharapkan sungai ada ruang untuk menampung air banjir yang dipompa itu. Pompa sudah siap tapi sungai masih penuh, nanti alirannya bersih dari eceng gondok bisa menampung sehingga banjir cepat surut," ungkap Khofifah.
Khofifah meminta kesehatan warga diperhatikan melalui ketersedian makanan yang bergizi di dapur umum. Juga ketersediaan obat di Posko kesehatan yang sudah didirkkan oleh tenaga kesehatan.
"Dapur umum tetap harus diaktifkan, dengan (Makanan) kadar gizi yang baik supaya kesehatan masyarakat terjaga dengan baik. Terima kasih kegotongroyongan seluruh relawan sudah sangat luar biasa," pungkasnya.