Kaisar Abu Hanifah Sebut Implementasi Pancasila Adalah Tugas Bersama

Anggota DPRI RI Kaisar Abu Hanifah (Tengah)
Sumber :
  • Istimewa

Bantul, VIVA Jatim-Anggota DPR RI Fraksi PKB Dapil Yogyakarta, Kaisar Abu Hanifah menggelar kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI di Jogloyoso, Palbapang, Kabupaten Bantul. Acara dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh pemuda, tokoh agama, dan perwakilan instansi terkait.

Dilantik Jadi DPR RI 2024-2029, Kaisar Abu Hanifah akan Perjuangkan Aspirasi Masyarakat

Kaisar menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurutnya keempat hal itu merupakan dasar dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara yang wajib untuk terus menerus disosialisasikan.

Pj Gubernur Jatim Ajak Teladani Nilai Pancasila Sebagai Semangat Wujudkan Indonesia Emas 2045

"Empat Pilar ini adalah pondasi yang harus terus kita jaga bersama. Maka ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi langkah nyata untuk menjaga keutuhan bangsa di tengah tantangan zaman," kata Kaisar, Minggu, 24 November 2024.

Anggota dewan komisi VII ini menegaskan, implementasi nilai Pancasila dan kebhinekaan merupakan tugas dan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

329 Caleg DPRD Terpilih Se Jatim dari PDIP Digembleng Hasto hingga Adian Napitupulu

“Kita semua punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dalam keseharian masyarakat,” sambungnya.

AKP Rumpoko dari Polres Bantul sebagai narasumber turut memberikan perspektif mengenai peran aparat kepolisian dalam menjaga stabilitas dan harmoni sosial di masyarakat.

Dalam pemaparannya, Rumpoko menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah dalam menciptakan rasa aman dan damai di tengah keberagaman.

“Masyarakat adalah garda terdepan dalam menjaga harmoni, sementara kami di kepolisian hadir sebagai mitra untuk memastikan keamanan terjaga,” ujar Rumpoko.

Acara ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan pertanyaan terkait tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari.