Pengakuan Mantan Kades di Mojokerto Korupsi Dana Proyek PJU, Uang Dipakai untuk Bayar Utang Modal Pilkades

Mantan Kepala Desa Mojowono, Ainur Wahyudi (baju orange)
Sumber :
  • VIVA jatim/M Luthfi

Mojokerto, VIVA Jatim – Mantan Kepala Desa Mojowono, Ainur Wahyudi (39) ditangkap setelah 1,5 tahun buron atas kasus korupsi dana proyek penerangan jalan umum (PJU) tahun 2017 silam. Ia mengaku, uang hasil korupsi digunakan untuk membayar utang modal maju Pikades. 

KPK Baru Geledah Kediaman Sekjen PDIP Hasto, Begini Alasannya

Ainur menjabat sebagai Kades Mojowono, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto periode 2014-2019. Saat menjabat, ia menganggarkan dana desa (DD) untuk pengerjaan proyek PJU lingkungan di 64 titik Desa Mojowono sebesar Rp 235 juta. 

Lalu, Ainur meminta Bendahara Desa untuk mencairkan Kas Desa di Bank Jatim. Kepada Bendahara Desa, ia bilang akan membayarkan kepada pelaksana proyek. 

Kaleidoskop 2024: Deretan Kasus Korupsi Paling Menggemparkan Publik

“Saya mengajak bendahara desa langsung ke Kas di Bank Jatim. Saya minta uangnya dengan pura-pura akan membayarkan kepada PT pelaksana proyek,” katanya saat konferensi pers di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu, 15 Januari 2025. 

Di hadapan polisi dan wartawan, Ainur mengaku menyelewengkan uang DD proyek PJU. Uang tersebut ia gunakan untuk membayar utang modal maju dalam pemilihan kepala desa (Pilkades). "Pas maju pada 2014 itu saya punya utang sekitar Rp 800 juta untuk pilkades," tandasnya. 

Angka Kriminalitas-Laka Lantas di Mojokerto Menurun Selama 2024, Ini 5 Kasus Menonjol

Proyek PJU itu pun tak terealisasi pada tahun 2017. Meski tak terlaksana, Ainur nekat merekayasa laporan pertanggungjawaban dan buku kas umum desa dengan cara memalsukan tanda tangan.

Menurut Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP AKP Siko Sesaria Putra Suma Ainur merealisasikan proyek PJU itu setahun berikutnya. Namun, bukan menggunakan DD, uang yang dia pakai berasal dari hasil meminjam teman sebanyak Rp 114.279.000.

Halaman Selanjutnya
img_title