Hanya Ada Rp60 Ribu, Ibu dan Bayi Tertahan di Klinik Surabaya Karena Tak Bisa Bayar Biaya Persalinan
- Viva Jatim/M Dhofir
"Untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari sementara ini suaminya ngamen," lanjut Daniel.
Saat menjelang istrinya melahirkan, Febri kata Daniel, hanya mempunyai uang hasil mengamen sebesar Rp60 ribu. Itupun jumlahnya sudah berkurang usai dipakai makan siang oleh pasangan suami istri ini. Sementara biaya persalinan yang harus dibayar Rp2.161.000.
Apa yang dialami keluarga kurang mampu ini kemudian sampai di telinga Daniel. Tak pikir panjang, ia bersama komunitas langsung mengunjungi klinik untuk mengurus biaya persalinan.
"Saya tebus Senin [tadi] pagi, biaya menginap jadi nambah Rp100 ribu jadi Rp2.161.000. Tapi setelah saya nego-nego tadi, langsung sama pemilik Kliniknya dapat potongan jadi cuma Rp1.100.000," jelasnya.
Selain menebus biaya persalinan, pihaknya juga melakukan pendampingan agar surat-surat kependudukan si bayi yang baru dilahirkannya tersebut bisa terbit, mengingat status pernikahannya pasangan ini tidak resmi alias nikah siri.
"Puji Tuhan, tadi dibantu oleh Pak Camat dan staf dari Kecamatan Pabean Cantikan, dimana sesuai dengan KTP si ibu. Akan dibantu untuk pengurusan hingga penerbitan akta lahirnya si bayi," katanya.
Tak hanya itu, Camat dan Staf Kecamatan Pabean Cantikan juga sudah membantu mengaktifkan kepesertaan BPJS yang dimiliki oleh Siti.