Besek Trenggalek Berdayakan Puluhan Emak-emak, Setia Gunakan JNE 9 Tahun
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Bulan berganti tahun, lambat-laun toko online miliknya semakin besar. Semakin dikenal hingga membuat rating pencarian besek di shopee terbilang bagus.
"Kalau menuliskan besek yang pertama atas sendiri adalah toko saya sekarang itu karena algoritma berdasarkan rating," paparnya.
Itu awal mulanya memang dari bentuk keprihatinan saya karena harga jual ke pengepul itu murah saya mencoba menawarkan ke online ternyata responnya di online juga luar biasa.
"Sekarang di bawah bendera saya ibu-ibu ada 44 ibu-ibu di lingkungan saya sekarang mereka menjadi tidak membuat besek itu sebagai sampingan tetapi menjadi prioritas," ulasnya.
Besek yang ia pasarkan melalui marketplace cukup bervariasi. Termasuk juga dari sisi harga menyesuaikan dari ukuran dan jenis kerumitan pembuatan.
Seperti contoh, yang terbesar berukuran 25x25 centimeter dibandrol dengan harga 70 ribu per 20 pasang. Sedangkan besek biasa ada yang seharga dua ribu rupiah untuk sepasang.
Pria berusia 38 tahun ini mengatakan jumlah rata-rata perbulan, Besek Sengon bisa terjual 50 kodi sampai 75 kodi. Terlebih di momen Idul Adha bisa sampai 300-an kodi, cukup banyak bagi UMKM sekelas Dhany di pedesaan.
Tak hanya untuk berbagai wadah makanan dan souvenir. Besek yang dipasarkan Dhany juga multifungsi lain untuk wadah burung walet di Luar Jawa.
"Untuk industri rumah walet biasanya yang pesan itu adalah Sumatera atau Kalimantan yang punya burung walet. Insyaallah sudah banyak yang mengenal saya," paparnya.
Ayah 3 anak ini memaparkan keunggulan besek sengon bila dibandingkan dengan lainnya terletak pada minim serat dan bersih.
Ia menilai bambu yang digunakan adalah bambu lokal kebetulan dengan juga surganya bambu jadi tidak akan kehabisan Insyaallah setiap Gang setiap sudut Desa itu pasti ada bambu.
"Jadi sudah bambu pilihan disini dari zaman nenek moyang. Memang sini sentra pembuatan besek," tambahnya.
Sementara ibu-ibu muda yang menjadi penyuplai barang besek adalah Ruroh. Tampak di teras rumah, ia dengan cekatan satu demi satu menganyam potongan lembaran dari bambu yang sudah tipis-tipis.
Sambil duduk, tangan dan kaki ikut mengawali anyaman. Beralaskan tikar sederhana, tidak kurang dari 5 menit, besek tersebut sudah berbentuk.