Besek Trenggalek Berdayakan Puluhan Emak-emak, Setia Gunakan JNE 9 Tahun

Proses pembuatan Besek Sengon Trenggalek
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

"Memang saya sadar, saya sadar desa saya memang terpencil. Tepat di atas pegunungan sekitar belasan kilometer dari JNE kota. Saya wajar dan maklum kalau mau pickup kasihan kalau medannya. Tapi saya tidak repot-repot mengantar di kota," pintanya.

Kisah Inspiratif Lukman Meniti Jalan dari Jurnalis ke Akademisi

Omzet yang Dhany peroleh terbilang menjanjikan. Dari marketplace satu dengan lainnya total sekitar Rp 17 juta omzet kotor untuk satu bulan ini.

Dengan pengiriman JNE, ia berharap juga berdampak semakin banyak emak-emak yang diberdayakan membuat besek.

Mas Dhito Ingin Pulangkan Prasasti Harinjing Jadi Penanda Harjad Kediri

Pria yang juga memiliki rumah di Rejowinangun ini mempercayakan jasa ekspedisi dengan fasilitas JNE Trucking (JTR) karena beberapa alasan. Pertama, layanan pengiriman barang bisa dalam jumlah besar atau berat lantaran memakai armada truk. 

Kedua, lebih pas untuk pengiriman antar kota atau antar provinsi, terutama untuk barang-barang besar seperti furnitur, peralatan elektronik, atau produk industri. 

Dikibuli Kenalan, Pria di Mojokerto Kehilangan Tanah Senilai Rp1,5 Miliar

Serta ketiga minimum berat pengiriman biasanya 10 kilogram, serta tarif dihitung per kilogram sesuai dengan tujuan tidak berdasarkan volume. 

"Sekarang trucking itu kalau JNE. OKE itu yang ekonomis dari segi ketepatan. Kalau boleh nilai 1-10 ya 10. Karena minim komplain dari customer saya. Sudah sesuai dengan kami," tutupnya.

Terpisah Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi Soeprapto saat podcast di Good Talk Good News From Indonesia (GNFI) mengungkapkan tetap menjaga sistem logistik termasuk dengan merawat UMKM yang juga banyak memanfaatkan jasa ekspedisi pengiriman.

Dirinya yakin JNE mempunyai kekuatan jaringan yang sebetulnya memberi arti tersendiri bagi JNE. Melalui jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia ada 8 ribu titik dengan 50 ribu karyawan bisa memberi manfaat bagi Usaha Kecil dan Menengah (UMKM).

"Artinya siapapun yang bisa meutilisasi jaringan ayo. Contoh misalnya sekarang ini banyak orang bikin makanan di daerah-daerah yang mungkin kelasnya hanya UKM," ulas Feriadi saat Good Talk GNFI yang diupload 26 Januari 2025 silam.

Acara podcast yang dipandu oleh Kang Maman sebagai Host GNFI, Feriadi menambahkan contoh UKM membuat yang sederhana ialah empek-empek. Awalnya hanya diproduksi dan dikonsumsi oleh orang-orang di sekitar Palembang, mungkin secara produksi akan sulit untuk bisa dinaikkan.

"Tapi pada saat market yang kita buka lebih luas, oh orang di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, orang Papua semua di mana-mana bisa makan empek empek," terangnya.

Dirinya mengaku, melalui ekosistem pengiriman tersebut dengan sendirinya produksi sendiri bisa dinaikkan. Yang berarti memberikan nilai lebih yang diberikan kepada pelaku usaha kecil.

Tak hanya itu, meski UKM memang bisnis yang mungkin skalanya bukan seperti usaha-usaha konglomerat yang secara modal terbatas.

Halaman Selanjutnya
img_title