Simbol Bendera Merah di Iran: Tanda Bahaya, Isyarat Perang yang Belum Usai
- Viva.co.id
Surabaya, VIVA Jatim – Sebuah simbol menggetarkan dikibarkan di langit Iran. Bendera merah, penuh makna sejarah dan spiritual, berkibar di atas kubah Masjid Jamkaran, Qom—tak lama setelah serangan udara Israel mengguncang wilayah tersebut pada Jumat dini hari.
Dikutip dari VIVA, Selasa, 17 Juni 2025, bukan sekadar gestur emosional, pengibaran bendera ini membawa pesan mendalam: “Darah belum terbalas, dan waktu pembalasan akan tiba.” Tulisan “Ya Litharat al-Hussein” yang tertera di kain merah itu berarti: “Wahai para penuntut balas atas darah Husain.”
Tradisi Syiah: Ketika Kain Merah Menjadi Sinyal Jihad
Dalam teologi dan kebudayaan Syiah, bendera merah tidak dipasang sembarangan. Ia adalah simbol penantian balas dendam suci, merujuk pada tragedi Karbala pada tahun 680 M, saat Imam Husain bin Ali — cucu Nabi Muhammad SAW — bersama keluarga dan pengikutnya dibantai oleh pasukan Bani Umayyah pimpinan Yazid bin Muawiyah.
Tragedi itu menjadi pusat spiritualitas Syiah. Imam Husain dianggap lambang keadilan yang terinjak, dan darahnya dipercaya belum dibalas. Maka, setiap pengibaran bendera merah mengandung pesan bahwa perjuangan belum berakhir.
Biasanya untuk Asyura, Kini untuk Pesan Perlawanan
Secara tradisional, bendera merah dikibarkan di atas makam Imam Husain di Karbala, Irak, menjelang bulan Muharram. Lalu saat peringatan Asyura, bendera itu diganti menjadi hitam sebagai bentuk duka.