Anang Iskandar Dilantik Jadi Kepala Badan Narkoter di Partai Perindo, Begini Harapan Sang Ketum

Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Anang Iskandar
Sumber :
  • Viva.com

JatimMantan Kepala Badan Narkotika Nasional atau BNN, Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar, bergabung ke Partai Perindo. Bergabungnya Anang Iskandar disambut baik oleh Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo. Bahkan, ia melantiknya sebagai Ketua Badan Narkotika, Korupsi dan Terorisme (Narkoter) Center DPP. 

Bazar Minyak Goreng Murah di Lamongan, Caleg Perindo Disambut Antusiasme Warga

Pelantikan yang pusatkan di kantor Partai Perindo di Jalan Pangeran Dipenogoro 29, Menteng, Jakarta Pusat. Ini menjadi komitmen Partai Perindo mewujudkan partai yang bersih, anti narkotika, korupsi dan terorisme. Karena, menurut Hary Tanoesoedibjo (HT) kalau Anang Iskandar adalah orang baik dan apa adanya. Sosoknya merupakan orang yang berpengalaman di Polri, yakni pernah menjadi Kabareskrim Polri hingga menjadi Kepala BNN 3 tahun lamanya dari 2012 hingga 2015. 

Diketahui, sejumlah tanda jasa telah diterimanya, seperti Satya Lencana Pengabdian 32 tahun, Satya Lencana Yana Utama; Satya Lencana Bhakti Purna; Bintang Bhayangkara Nararya; dan Bintang Bhayangkara Pratama.

Polisi Tangkap 15 Pengedar Narkoba di Mojokerto, Sita Sabu dan Pil Koplo Ribuan Gram

Pernah diutus menjadi Delegasi Pimpinan Sidangasod, Singapura; menjadi Pimpinan Delegasi RI Dalam Sidang IDEC XXX, Moscow, Rusia; dan Chairman Asean Ministrial Meeting On Drugs Matters, Jakarta 2014. Lalu menjadi Delegasi Polri dalam rangka AAMTC di Malaysia; Delegasi Polri dalam rangka SOMTC ke-7 di Australia; dan Delegasi Polri dalam rangka SOMTC ke-8 di Selandia Baru.

"Kalau secara prestasi, kita sudah tahu beliau Bintang 3 Polisi. Dengan jabatan yang sangat prestisius sebagai Kabareskrim Polri dan Kepala BNN. Itu suatu jabatan yang sangat super strategis. Diemban cukup lama dan terlama kalau untuk BNN 3 tahun," kata Hary Tanoe, dikutip Kamis 9 Maret 2023. 

Wujud Kepedulian Caleg DPR RI Perindo, Buka Bazar Minyak Goreng Murah di Gresik

Hary Tanoe juga mengatakan, pada Pileg 2019 lalu, Anang Iskandar juga sempat maju dan mampu meraup 70 ribu suara. Dijelaskannya, pelantikan Anang Iskandar sebagai Ketua Badan Narkoter Center DPP Partai Perindo, diharapkan mampu memberikan warna baru dan nilai positif bagi partai.

"Dengan beliau ada di Partai Perindo sebagai Ketua Badan Narkotika, Korupsi dan Terorisme ini akan mewarnai sesuatu yang baru dan positif," kata Hary Tanoe.

Terutama terkait masalah narkotika yang memang harus diatasi secara tepat. Sebab kata Hary Tanoe, masalah ini sudah menyentuh banyak anak-anak muda yang merupakan generasi penerus bangsa dan keluarga Indonesia. 

"Kita tahu ke depan itu pertumbuhan penduduk akan besar sekali. Jadi, apa yang dikerjakan sekarang juga akan mempengaruhi masa depan anak kita yang nanti akan tumbuh berikutnya," jelasnya.  

Hary Tanoe yakin Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar akan banyak menyuarakan bagaimana melakukan penanganan narkotika dengan memberi masukan sebagai mitra pemerintah. Juga nantinya bisa menjadi penghubung informasi kepada masyarakat. 

"Kemudian dalam kapasitas beliau sebagai caleg tidak usah diragukan. Nanti bakal maju menjadi caleg lagi di dapil yang strategis. Beliau sudah punya basis dan saya yakin beliau akan jadi," tegas HT.   

Komjen Pol (Purn) Dr. Anang Iskandar sendiri mengaku, setelah bergabung ke Perindo, maka perhatian utamanya adalah untuk mengatasi persoalan narkotika. Dengan begitu, bisa ditangani secara profesional.   

"Permasalahan sekarang ini narkotika tidak dipahami," katanya.

Pasca ditunjuk sebagai Ketua Badan Narkoter Center DPP Partai Perindo, dia siap menggebrak melalui program-program penanggulangan narkotika. 

"Program-programnya kita bisa mensosialisasikan masalah narkotika, korupsi, terorisme kepada masyarakat," papar mantan Kapolda Jambi ini.

Soal narkoba juga, lanjut dia, bisa menjadi bahan informasi dalam mengambil keputusan. Sebab Partai Perindo mendukung pemerintah untuk mensosialisasikan upaya pemberantasan narkotika. 

"Sehingga ada balance. Pemerintahnya paham,  masyarakat juga paham dan semuanya. Tujuannya, ingin menyelamatkan dan mensejahterakan masyarakat," jelas pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur 18 Mei 1958 itu

Masalah narkotika merupakan permasalahan yang krusial. Maka penting baginya untuk melawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Dengan pengalaman dan ilmunya, dia ingin masyarakat memahami dan terhindar dari bahaya narkotika. 

"Saya sumbangkan kepada partai dan pemerintah, supaya memahami masalah narkotika, supaya Indonesia dapat menyelesaikan masalah narkotika dengan baik," ungkapnya.