Pilkades Berdarah di Madura, Aliansi Madura Nasional Angkat Bicara 

Wakil Ketua DPW Aman, Saifuddin
Sumber :
  • Viva Jatim/A Toriq A

Jatim – Hiruk pikuk pemilihan kepala desa di Kabupaten Bangkalan Madura yang kembali menelan korban mengundang miris berbagai pihak. 

Sambut Ramadhan, PMII Jatim Gelar Kegiatan Sosial di Panti Asuhan

Pendapat perpanjangan penundaan pilkades yang dilaksanakan semula pada 3 Mei 2023 dan diundur tanggal 10 Mei 2023 pun menggema. Salah satunya yang disuarakan DPW Aliansi Madura Nasional (Aman) Jawa Timur.  

Perpanjangan penundaan pilkades di Madura, khususnya Bangkalan patut difikirkan sebagai sebuah masukan. Pasalnya hingga saat ini setiap pemilihan pilkades berlangsung seringkali terjadi pertumpahan darah hingga melayangnya nyawa. 

4 Tahun Harun Masiku Hilang, PMII Jatim Ultimatum KPK dan Beri Saran Jokowi

Padahal jika direnungi dengan seksama, jabatan kades tidak sebanding dengan hanya nyawa yang kadang dipertaruhkan. "Jabatan kades adalah jabatan politik, tidak sebanding dengan hilangnya nyawa apalagi timbul perpecahan, carok antar sanak saudara," Kata Wakil Ketua DPW Aliansi madura nasional (Aman) Saifuddin, bang Udin , Jumat 7 April 2023. 

Bang Udin sapaan akrabnya jelaskan, pilkades di Madura begitu unik namun beresiko tinggi. Warga Madura ia katakan sudah umum menganggap pilkades sebagai ajang pertarungan harga diri, sehingga mereka tidak segan berkorban jiwa dan raga untuk memenangkan salah satu sosok calon. 

Aktivis PMII Audiensi ke DPRD Jatim, Bahas Pelik Masalah Pertambangan

"Warga Madura itu unik, kekalahan pilkades disebut kekalahan harga diri, jika sudah berbicara harga diri nyawa taruhannya," katanya. 

Alumnus pengurus PMII Jatim ini juga menuturkan, karakteristik warga Madura jika berbicara harga diri memang sangat kuat. Sehingga hal pertama mengantisipasi pertumpahan darah saat pilkades, yakni merubah mindset warga Madura bahwa pilkades bukan sebuah ajang pertarungan harga diri. 

Halaman Selanjutnya
img_title