Intip Upacara Adat Ulur-ulur di Tulungagung, Lestarikan Sumber Air hingga Ratusan Tahun

Suasana Upacara Adat Ulur-ulur d Telaga Buret
Sumber :
  • Madchan Jazuli/ Viva Jatim

Jatim –Pelosok daerah menyimpan berbagai khazanah adat yang menarik. Salah satunya 'Upacara Adat Ulur-ulur' yang berpusat di Telaga Buret Desa Sawo Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung

Bayi Kembar Siam di Tulungaung Tercover BPJS, dari Sebelum hingga Usai Operasi

Diketahui, telaga tersebut menyimpan sumber air sejak ratusan tahun yang tidak pernah surut. Prosesi upacara dimulai dengan mengarak berbagai sesaji dan kenduri. Selepas sampai di lokasi, kenduri didoakan lantas dibagi-bagikan kepada masyarakat yang ikut menyaksikan acara tahunan tersebut. 

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Karsi Nero menjelaskan acara tersebut rutin digelar setiap Jum'at Legi di bulan Selo, penanggalan Jawa.

Bayi Kembar Siam di Tulungagung Dioperasi Pemisahan Tunggu 8-10 Bulan

"Sejak ratusan tahun tradisi ini tinggalan nekek moyang kami. Sejak Mbah Joyo Jigang, mungkin masa Kerajaan Majapahit sudah melakukan ini," terang Karsi Nero ditemui selepas prosesi adat, Jum'at, 9 Juni 2023.

Menurutnya, pelaksanakan upacara adat sebagai rasa syukur kepada Tuhan, hingga detik ini tetap diberi air yang sangat luar biasa terus mengalir. Sehingga dapat mengakhiri khususnya air sawah dari 4 desa sekitar.

Ambulans Angkut 8 Penumpang Alami Kecelakaan di Tulungagung, 3 Luka-luka

Bila ditilik lebih jauh, Karsi mengaku Tradisi Ulur-ulur di Desa Sawo, Gamping, Ngentrong dan Desa Ngunggahan memang sudah sedari ratusan tahun dari nenek moyang secara turun-temurun. Ada kurang lebih 700 hektare sawah di 4 desa tersebut mendapat pasokan aliran air dari Telaga Buret.

Pria berambut gondrong ini menambahkan, Nama Ulur-ulur sebetulnya bukan hanya tradisi, yang kita benahi adalah ulur-ulur memanjangkan air. Supaya air itu terus berfungsi tetap muncul tidak hanya secara doa.

Halaman Selanjutnya
img_title