Wabah LSD Jelang Idul Adha, Pemkot Malang Diminta Lakukan Antisipasi

Ilustrasi Sapi Kurban Idul Adha
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Wabah Lumpy Skin Disease (LSD) mengancam para peternak sapi di Kota Malang menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 M. Mereka pun berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk melakukan antisipasi sebelum merebak.

Saat Bambang Haryo Sambangi Amaro, Petugas Damkar Sidoarjo yang Terobos Api

Seorang peternak sapi di Kota Malang, Kurniawan Hutomo mengatakan bahwa sebaran wabah LSD sudah sampai di Pasuruan. Daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang. Penularan wabah LSD hampir sama dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) beberapa waktu lalu.

"Kalau disini tidak ada (LSD), semoga tidak ada, kalau khawatir pasti ada. Kalau kata teman saya di Pasuruan itu ada, itu penyebabnya hampir sama dengan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), (sapi) dari luar daerah masuk ke sana, jadi menular," kata Kurniawan Hutomo, dikutip VIVA, Selasa, 13 Juni 2023.

Kontes Sapi Diikuti Bule Asal Australia: Baru Ternak di Banyuwangi 3 Tahun

Pencegahan yang dilakukan oleh para peternak adalah saling memantau pergerakan keluar-masuk sapi. Apalagi selain LSD mereka sebenarnya juga masih bergelut dengan wabah PMK.

Pada pekan lalu, seekor sapi mati akibat wabah PMK. Dua pekan lalu ada 5 ekor sapi mati karena PMK. Jumlah kasus kematian menurun dibandingkan tahun lalu yang hampir setiap hari.

Bangkitkan Gairah Peternak, Ratusan Sapi Ikuti Kontes APPSI Jatim di Tulungagung

"Dulu tahun lalu (2022), sapi mati hampir setiap hari ada, kalau sekarang rentan waktunya lebih panjang, kadang selang satu atau dua bulan memang masih ada sapi mati kena PMK. Tapi saat ini kondisinya lebih baik," ujar Kurniawan.

Data para petani, saat ini setidaknya ada 3.500 ekor sapi yang diternak di Sanan. Sekitar 85 persen sudah divaksin PMK. Diantaranya, sapi jenis Limonsin dan Simmental.

Halaman Selanjutnya
img_title