Telegram Jadi Surga Para Hacker, Benarkah?

Ilustrasi hacker Bjorka.
Sumber :
  • Viva.co.id

Dalam beberapa tahun terakhir, platform perpesanan yang aman telah berubah menjadi pasar gelap digital yang berkembang pesat untuk aktivitas kejahatan dunia maya karena beberapa alasan.

Jebol Data Kartu Kredit Warga Jepang,  Hacker di Mojokerto Dituntut 3 Tahun 6 Bulan Bui 

Menurut laman Security Boulevard, Selasa, 11 Juli 2023, alasan pertama terkait kerahasiaan. Enkripsi menjamin pengguna yang sah sehingga pesan mereka tidak dapat dibaca oleh mata-mata juga memberikan selubung anonimitas bagi mereka yang memiliki niat jahat. 

Kedua, fitur obrolan grupnya memungkinkan saluran dengan ribuan pengguna menjadi ruang ideal bagi hacker atau peretas untuk berkumpul, berkolaborasi, dan melakukan aktivitas ilegal.

Polda Jatim Tangkap Pemuda Lulusan SMP Peretas Website Pemkab Malang

Ketiga, terkait sumber terbuka di mana platform asal Rusia ini memfasilitasi penyebaran cepat dan luas metodologi peretasan dan informasi yang diperoleh secara ilegal.

Saluran ini tidak hanya menimbulkan risiko yang signifikan bagi individu dan bisnis, yang datanya sering diperdagangkan dan dieksploitasi, tetapi juga menciptakan lahan subur bagi kejahatan dunia maya untuk tumbuh dan berkembang.

Website Pemprov Jatim dan ITS Diretas, Dua Hacker Ditangkap

Penting untuk dicatat bahwa Telegram itu sendiri pada dasarnya tidak jahat —ini adalah alat seperti yang lainnya, yang dapat digunakan untuk kebaikan dan keburukan. 

Sayang, komitmennya yang kuat terhadap privasi telah dimanfaatkan oleh penjahat dunia maya untuk melindungi aktivitas terlarang.

Halaman Selanjutnya
img_title