Mojokerto Pecahkan Rekor MURI Berkat Tari Bedoyo Putri Majaksakti
- M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
"Ini hasil ciptaan resmi dari penduduk atau guru dari Mojokerto yang mengakat kearifan lokal. Sehingga oleh Ketua Umum MURI Bapak Jaya Suprana tidak hanya dicatat sebagai rekor nasional, namun dikukuhkan sebagai rekor dunia," katanya dihadapan para penari.
Pada momen itu, Sri juga memberikan piagam penghargaan MURI kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto atas pemrakarsa dan penyelenggara Tari Bedoyo Putri Majasaksti dengan peserta terbanyak. Piagam tersebut diterima langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.
Sementara itu, Ikfina menyampaikan, kegiatan ini adalah salah satu bentuk uri-uri atau pelestarian kesenian lokal dan budaya. Dimana, kesenian di Kabupaten Mojokerto tidak pernah lepas dari nuasa Majapahit.
Ia menjelaskan, Tarian Bedoyo Putri Majaksakti ini menceritikan sosok perempuan yang memerankan dua peran sekaligus dalam kehidupannya. Meski harus berbagi peran, perempuan tetap bisa melaksanakan keduanya dengan baik.
"Seorang perempuan yang melaksanakan tugas terhadap bangsa dan negara tetapi tidak melepaskan kodratnya sebagai perempuan yang bertanggung jawab dalam tumah tangganya," ungkapnya.
Raihan rekor MURI tidak hanya kali ini. Kabupaten Mojokerto pernah tercatat meraih rekor ulek sambel wader dalam 1.035 layah pada perhelatan Majafest 2022. Di masa yang akan datang, Ikfina berharap akan dikonsep pemecahan rekor yang Tarian bedoyo Putri Majasakti dengan minimal penari 1000 orang. Seperti Banyuwangi yang memiliki 1000 penari Gandrung.
Selain pemecahan rekor MURI, even Majafest 2023 hari kedua ini juga ada agenda Pemilihan Gus dan Yuk Kabupaten Mojokerto di malam hari. Ajang tersebut adalah agenda dua tahunan Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto.