Trik Licik Susanto, Dokter Palsu yang Berhasil Menipu RS PHC Surabaya

Susanto, terdakwa dokter palsu dengan korban RS PHC Surabaya.
Sumber :
  • Istimewa/Viva.co.id

JatimSusanto, warga Grobogan, Jawa Tengah, kini jadi sorotan. Musababnya, pria tamatan SMA berusia 48 tahun itu berhasil mengelabui RS Primasatya Husada Citra (PHC) Surabaya dengan menjadi dokter palsu dan bekerja di sana selama dua tahun. Aksi dokter gadungan Susanto  akhirnya terkuak dan kini menjalani sidang di Pengadilan Negeri Surabaya.

Kejari Perak Hentikan Kasus Dugaan Korupsi Banpol PSI Surabaya, Pelapor Kecewa

Susanto memulai aksinya dengan melamar pekejaan sebagai dokter firs aid pada April 2020 lalu. Saat itu, Indonesia tengah diselimuti Pandemi COVID-19. Ia kemudian mencari data dokter secara acak, yang secara fisik mirip dengan dirinya. Lalu ditemukanlah data dr Anggi Yurikno. Dengan menyaru sebagai Dokter Anggi, Susanto kemudian mengajukan lamaran ke RS PHC Surabaya.

Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak Surabaya, Jemmy Sandra, menjelaskan, agar betul-betul mirip dengan Dokter Anggi, Susanto kemudian mendatangi sebuah salon dan memotong rambutnya persis dengan gaya rambut Dokter Anggi. 

Dukung Kasasi Vonis Bebas Ronald Tannur, Rieke Diah Pitaloka Sambangi Kejati Jatim

“Agar mirip semirip mungkin dengan Dokter Anggi Yurikno,” katanya kepada wartawan pada Rabu kemarin, dikutip VIVA Jatim pada Kamis, 14 September 2023.

Agar tidak dicurigai, lanjut Jemmy, Susanto juga menggunakan telepon pintar atau HP jelek dengan kualitas kamera yang buram. Itu dipilih Susanto agar saat mengikuti tes wawancara secara online, pihak panitia tidak mengenali secara rinci bahwa dirinya adalah Dokter Anggi palsu. 

Jaksa Kejari Surabaya Resmi Kasasi Vonis Bebas Ronald Tannur

“[Karena kamera HP-nya buram] Pihak RS yakin kalau Susanto itu adalah Dokter Anggi Yurikno,” ujarnya.

Susanto pun akhirnya diterima sebagai dokter di RS PHC Surabaya.  Jemmy menjelaskan, saat kasus itu masih di kejaksaan, kepada jaksa Susanto mengaku sengaja mencari lowongan pekerjaan dokter first aid karena tugasnya hanya memeriksa kesehatan pegawai. Tidak begitu rumit dan lebih banyak menggunakan teknik dasar kedokteran, seperti mengecek tekanan darah.

Susanto, lanjut Jemmy, belajar teknik kedokteran dasar secara otodidak, di antaranya melalui YouTube. Ia juga sering menguping ketika dokter dan perawat di lingkungan kerjanya berbicara tentang ilmu dan teknik kedokteran. Saking biasa, Susanto pun terlihat cakap saat menangani pasien dan karena itu selama dua tahun bekerja tidak ada yang curiga kalau dia dokter palsu.

“Menurut pengakuan dia, tidak pernah belajar ilmu kedokteran secara khusus di kampus. Tapi belajar otodidak melalui YouTube, lalu punya teman-teman di lingkungannya, ada dokter dan perawat, dia juga belajar dari situ,” kata Jemmy.

Saat ini, perkara Susanto masih berjalan di Pengadilan Negeri Surabaya. Ia akan menjalani sidang lanjutan pada Jumat besok dengan agenda pembacaan surat tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum. Jemmy memastikan akan menuntut berat terdakwa Susanto, dengan mempertimbangkan rekam-jejak Susanto yang sudah lebih dari sekali melakukan penipuan yang sama.