Pencegahan Kekerasan Anak Masih Jadi Atensi Pemerintah di Tulungagung

Suasana sosialisasi pencegahan kekerasan anak
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA JatimPencegahan kekerasan anak di Tulungagung masih menjadi atensi pembahasan sekaligus pencegahan. Salah satu peran pemerintah untuk mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, yakni dengan melaksanakan sosialisasi untuk mendorong peran aktif masyarakat. 

Jaga Kesehatan Anak, Ini 5 Cara Pilih Camilan yang Baik dan Bergizi

Seperti halnya Pemerintah Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru yang melakukan edukasi kepada beberapa tokoh bersama Dosen STAI Diponegoro Tulungagung pada Selasa, 19 September 2023.

Bertempat di Aula Pemdes, Kepala Desa Srikaton Gunawan Setyo Hadi menjelaskan, kegiatan ini bagian dari agenda program kerja guna mencegah adanya praktik praktik kekerasan terhadap anak baik di lingkungan keluarga, Lingkungan masyarakat dan sekolah. 

Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung

"Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh perwakilan lembaga pendidikan, kepala sekolah, guru, tokoh masyarakat, Babinsa dan Babinkamtibmas," beber Gunawan Setyo Hadi diterima VIVA Jatim.

Sementara itu, Dosen STAI Diponegoro Tulungagung M Kholid Thohiri menilai jika kekerasan terhadap anak di sekolah masih terbilang tinggi. Oleh sebab itu, semua pihak yang terlibat harus pro aktif untuk pencegahan supaya tidak terus terulang di Tulungagung.

Perempuan Asal Probolinggo Tewas Disambar Kereta Api di Surabaya

"Ini menjadi tanggung jawab seluruh stakeholder pendidikan terutama pihak lembaga pendidikan dan orang tua murid," beber M Kholid Thohiri.

Ia mengulas beberapa faktor penyebab perilaku kekerasan. Menurut Kholid, faktor pertama adalah pola asuh anak di keluarga yang diterapkan oleh orang tua. Ada yang orang tua menekankan pola pendisiplinan anak berlebihan dengan memakai kekerasan fisik maupun psikis. 

Halaman Selanjutnya
img_title