Selain Banjir Hampir 2 Meter, Longsor Juga Terjadi di Trenggalek
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Jatim – Banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Trenggalek, Selasa, 18 Oktober 2022, cukup parah. Di beberapa titik, ketinggian genangan air bahkan hampir dua meter. Warga pun terpaksa harus mengungsi ke beberapa posko yang didirikan petugas gabungan.
Pantauan Viva Jatim, pukul 10.00 air masih setinggi paha atas di Jalan Raya Soekarno Hatta ke arah Jembatan Ngasinan Trenggalek. Baru pukul 14.00, air mulai surut, namun masih belum bisa dilewati kendaraan.
Lurah Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Pamuji Rohmat mengungkapkan, banjir di kelurahannya terjadi karena kiriman air dari Kecamatan Karangan dan Tugu. Hujan deras yang mengguyur di sana mengalir dan bermuara di Kelurahan Kelutan.
"Ada di RT 1, 2, 4, 7, 9, 11, dan RT 14 [yang tergenang air]. Kondisi air terparah di RT 14, ketinggian air 1,5 sampai 1,75 meter. Kebetulan merata, sehingga airnya meluap. Ini tadi yang di Kelurahan Kelutan mulai Subuh," ujar Pamuji di sela-sela proses evakuasi warga.
Sebetulnya, lanjut dia, banjir di keluarahannya bukan kali ini saja. Cuma, banjir kali ini cukup parah kendati tidak menimbulkan korban jiwa. Pada tahun 2006, banjir besar juga pernah terjadi di malam hari dan memakan korban jiwa tiga orang.
“Untung saja hari ini datang air pada pagi hari, sehingga evakuasi tidak sulit. Kalau 2006 pada malam hari, sempat ada korban. Kalau dulu ada tiga [korban jiwa] di sini saja,” tandas Pamuji.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kabupaten Trenggalek Triadi Atmono mengungkapkan, banjir kali ini terjadi di beberapa kecamatan. Yakni Kecamatan Trenggalek di Kelurahan Tamanan, Desa Ngares, Kelurahan Ngantru, Desa Sambirejo, Kelurahan Kelutan, Kelurahan Sumbergedong, dan Desa Sumberdadi; Kecamatan Pogalan di Desa Ngadirenggo, Desa Pogalan, Desa Bendorejo; dan Kecamatan Karangan di Desa Salamrejo.
Selain banjir, juga terjadi longsor di beberapa kecamatan. "Untuk tanah longsor di Kecamatan Trenggalek di Desa Ngares; Kecamatan Bendungan di Desa Sumurup, Desa Masaran; Kecamatan Tugu di Desa Prambon menimpa rumah; dan Kecamatan Suruh di Desa Gamping menutupi bahu jalan,” beber Triadi.
Pihaknya mengaku, relawan lain ikut mengevakuasi beberapa korban yang terjebak di dalam rumah, baik Tagana, Basarnas, Pemadam Kebakaran, TNI/Polri dan sejumlah ormas dari Banser, Pemuda Muhammadiyah, dan lainnya.
Untuk tindak lanjut kepada warga terdampak, petugas juga menyediakan dapur umum di sejumlah titik kemudian didistribusikan bantuan berupa makanan kepada masyarakat yang terisolasi dan bertahan di rumah.