Sukses Kunyit, DSA Ponorogo Bergeliat Ekspor Temulawak 50 Ton

Ekspor komoditas temulawak dan kunyit ke India
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Ponorogo, VIVA Jatim – Komoditas lain dipandang remeh setelah kunyit adalah temulawak. Desa Sejahtera Astra (DSA) Ponorogo tengah bergeliat komoditas tanaman herbal asal Jawa ini dengan pasar ekspor.

Pohon Tumbang Sempat Lumpuhkan Jalan Nasional, 2 Korban Dilarikan ke RSUD Trenggalek

Tanaman memiliki nama latin Curcuma Xanthorrhiza ini tumbuh dan mulai di budidayakan beberapa tahun terakhir. Ada 10 Desa di Kabupaten Ponorogo yang sukses dengan ekspor kunyit, kini juga merambah tanaman temulawak untuk ekspor.

Pendamping Desa Sejahtera Astra (DSA), Slamet Riyanto mengungkapkan bahwa tahun ini rencana ekspor tanaman temulawak bakal terealisasi. Sementara untuk tahun 2022 kemarin, DSA Ponorogo masih test case membuka pasar 50 ton atau 2 kontainer.

Permintaan Eksportir Ikan Mas Koki Capai 60 Ribu Ekor di DSA Wajak Lor Tulungagung

"Untuk temulawak saya masih mencoba 2 kontainer atau ekuivalen dengan 50 ton. Bulan depan insyaallah sudah bisa ekspor," ungkap Slamet Riyanto, Minggu, 8 Oktober 2023.

Slamet menuturkan temulawak merupakan tanaman lokal yang banyak tumbuh dan memiliki pasar yang bagus. Pasalnya, banyak kegunaan tanaman tersebut mulai untuk nutrisi pakan ternak hingga jamu herbal.

Kripik Radja Hasil Pondok Pesantren Mambaul Ulum Malang Capai 1 Ton Per Bulan

Sedangkan untuk pasar lokal, DSA Ponorogo mengirimkan kebutuhan ke pasar Blitar. Banyak peternak lokal yang menggunakan temulawak sebagai nutrisi karena memiliki kandungan banyak zat penting, termasuk kurkumin, protein, serat, dan mineral.

"Kirimnya ke peternak lokal di Blitar kering semua. Kalau ke Blitar kita ready stock 100 ton di lokasi kita, sambil nunggu permintaan ekspor," bebernya.

Halaman Selanjutnya
img_title