Pipanisasi 4 Desa Terdampak Karhutla Bromo Rampung, Warga pun Tersenyum

Perbaikan Pipanisasi Terdampak Karhutla Bromo
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Jumlah itu meliputi, 450 KK atau sekitar 1.280 jiwa di Desa Ngadirejo, 1.026 KK (3000 jiwa) di Desa Sapikerep, 530 KK (1540 jiwa) di Desa Wonokerto dan sebanyak 234 KK atau sekitar 652 jiwa di Desa Ngadas.

Jawa Timur Kembali Terima Opini WTP 10 Kali Berturut-turut Sejak 2015

Saat terjadi kebakaran hutan di kawasan Gunung Bromo, pipa yang berfungsi menyalurkan air bersih untuk warga dari berbagai sumber air itu rusak karena ikut terbakar.

Gubernur Khofifah yang berkesempatan memimpin rapat penanganan dampak Karhutla Gunung Bromo di Kantor Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru (TNBTS) kala itu langsung meminta Tim BPBD Jatim dan Dinas PU SDA Jatim untuk memberikan bantuan penanganan pipanisasi yang rusak.

Terbesar di Indonesia, Kontribusi Laju Tanam Padi di Jatim Sumbang 25 Persen

"Semoga kejadian kebakaran hutan di kawasan Gunung Bromo yang diakibatkan flare pengunjung itu tidak terjadi lagi di masa-masa mendatang," harapnya.

Gubernur Khofifah juga menjelaskan, upaya perbaikan pipa yang rusak itu tidak hanya dilakukan tim Pemprov Jatim saja. Namun juga melibatkan sejumlah relawan, masyarakat dan tokoh adat setempat.

Besok, Gubernur Khofifah Gratiskan Layanan Bus Trans Jatim di Lima Koridor

Upaya pelibatan masyarakat itu, dinilainya sangat penting, mengingat beberapa desa yang terdampak Karhutla masih menjunjung kuat tradisi dan adat budaya setempat.

"Dengan pelibatan masyarakat dan tokoh adat setempat, semoga perbaikan pipanisasi ini bisa menguatkan rasa gotong royong dan upaya pelestarian lingkungan di kawasan Gunung Bromo," harapnya.