Akhirnya Warga Tulungagung Terima Pembayaran Ganti Rugi Jalan Tol, Begini Ceritanya

Tulungagung, VIVA Jatim-Progres penyelesaian lahan terdampak Jalan Tol Kediri-Tulungagung di Kelurahan Panggungrejo Kecamatan Kabupaten Tulungagung masuk ke tahap pembayaran ganti kerugian. 

Sebelumnya, warga Kelurahan Panggungrejo menolak keras penetapan harga tanah. Banyak warga yang menolak dengan pembentangkan poster menolak ganti rugi. Puncaknya pada musyawarah ke dua di Kantor Kelurahan Panggungrejo beberapa waktu lalu.

Warga yang menerima ganti kerugian tersebut ada yang ingin digunakan membeli lahan hingga naik haji. Salah satu warga Kelurahan Panggungrejo, H Rojin mengungkapkan bahwa hasil harga yang dibayarkan ke dirinya seluas 125 ru atau 1.821 meter persegi berupa lahan sawah. 

Ia bersama belasan warga yang lain menerima perihal harga yang telah ditetapkan oleh tim Appraisal. Dirinya memiliki kesan menerima sejak awal karena sudah merupakan program kebutuhannya pemerintah, sehingga ia mengikut. Serta H Rojin tidam memiliki niat apapun atas hasil yang didapat kecuali untuk dibagikan ke anak-anak kandung dan sebagian untuk dirinya.

"Ini mohon maaf saya bagikan ke anak-anak, dan itu yang sudah daftar haji biar yang belum lunas. Itu digunakan melunasi supaya tidak memiliki pikiran (negatif), itu pendapat saya," ujar H Rojin di Kantor Badan Pertanahan Nasional Tulungagung, Jum'at, 10 November 2023.

Dirinya memastikan mendukung program tersebut untuk memajukan daerah sekitar. Sementara hasil pembayaran ganti kerugian Jalan Tol Kediri-Tulungagung ini ia tak membeli lahan di wilayah lain, mengingat karena fisik yang sudah tua.

"Tidak mas. Kalau saya beli tanah sawah, yang mengolah itu tidak ada, saya juga tidak kuat tenaganya, lha ini," ulasnya.

Lain Rojin lain Sukardi (67) mengatakan lebih memilih menggunakan hasil ganti rugi Jalan Tol Kediri-Tulungagung untuk membeli lahan yang lain. Ia mengaku dua bidang tanah miliknya baru diberikan ganti rugi satu bidang.

"Iya (rencana) mau dibelikan tanah lain. Tilak sawah dibalekne sawah ngunu lo (bekas sawah ya dikembalikan sampah)," ujarnya.

Total kedua bidang yang ia miliki terdampak tol sebamyak 250 ru atau hampir dua ribu meter persegi. Ditanya soal membeli lahan yang lain dimana, ia belum memiliki pandangan yang cocok untuk persawahan.

Sedangkan ditanya soal alasan menerima, Sukardi menuturkan bahwa harga yang ditentukan dirasa olehnya dalam standar umum. Bagi yang menolak juga tidak bisa menghalang-halangi.

"(Dari awal) menerima sudah harga umum gitu saja enak. Karena biasanya orang memiliki sifat kurang. Kalau saya begitu saja, tapi melihat kebutuhannya," tandasnya.