Gubernur Khofifah Buka OPOP, Diselenggarakan selama 4 Hari di Masjid Al Akbar Surabaya

Gubernur Khofifah di acara OPOP
Sumber :
  • Viva Jatim/Nur Faishal

Tidak hanya itu, pengembangan inovasi OPOP juga akan didukung dengan ekosistem pendidikan di Jatim. Dimana, dua perguruan tinggi terkemuka dari luar negeri yakni King's College London (KCL) dan Western Sydney University (WSU) akan membuka kampusnya di Jatim.

Khofifah Belum Lirik PKB Maju di Pilgub Jatim, Cak Imin: Kalau Daftar Kita Sambut

Mulai September 2024 di KEK Singhasari, KCL akan membuka program studi Digital Economy, dan dilanjutkan prodi Digital Future di Januari 2025. Sementara, WSU juga akan membuka program perkuliahan pada September 2024. Dimana WSU akan membuka beberapa prodi terkait digital innovation. Kampus WSU tahap pertama ini akan berlokasi di Pakuwon Tower Surabaya.

"Mari kita manfaatkan dua perguruan tinggi internasional ini. Satunya yakni WSU di bidang digital innovation dan satunya lagi KCL di bidang digital future." terangnya.

Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya, Pj Gubernur Adhy: Komitmen Maksimalkan pelayanan

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, keberadaan OPOP menjadi upaya memberseiringkan antara dakwah bil mal dan jihad bil mal. Dimana tiga pilar OPOP yakni santripreneur, pesantrenpreneur, dan sosiopreneur menjadi satu-kesatuan yang bisa mengantarkan keberdayaan ekonomi dan menguatkan dakwah bil mal dan jihad bil mal. program ini berseiring dengan program penurunan pengangguran dan peningkatan kesejahteraan. 

"Kita bangun penguatan dengan sinergitas bersama, bahwa ekosistem OPOP bisa mengantarkan kemandirian dan keberdayaan ekonomi. Baik pesantren, santri, maupun alumninya. Bila tiga pilar ini kita kuatkan, maka dakwah bil mal dan jihad bil mal bisa kita kuatkan pula," katanya.

Khofifah Puji Rektor Unair Susun Konsep Pendidikan Indonesia Maju

Khofifah juga berpesan kepada seluruh peserta OPOP untuk tidak mudah menyerah dan berkecil hati dalam mencari peluang. Baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Bukan tanpa alasan, ia pun bercerita pernah melepas ekspor produk Desa Devisa yakni rumput laut dari Sidoarjo ke Australia dengan nominal Rp 150 juta. Namun ia yakin produk ini memiliki potensi yang cukup besar ke depannya.

"Bahkan tim dari Australia datang langsung dan mereka sangat serius karena mereka melihat potensi rumput laut yang tidak ditanam di laut, tapi di tambak. Akhirnya setelah dihitung potensi rumput lautnya, kira-kira tiga bulan lalu sudah mulai groundbreaking pabrik di Surabaya. Jadi pelaku-pelaku OPOP jangan pernah kecil hati," terangnya.

Halaman Selanjutnya
img_title