Hati-hati! Penipuan Online makin Marak dan Beragam di 2024 Mendatang
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Seiring dengan kemajuan dan inovasi di bidang teknologi informasi, berbagai macam tantangan kian bermunculan. Bagi mereka yang tidak bisa beradaptasi, tentu saja akan dilibas oleh kemajuan itu sendiri. Bahkan parahnya, akan menjadi korban dari berbagai tindakan kejahatan yang berbasis teknologi.
Dikutip dari VIVA, Selasa, 5 Desember 2023, raksasa siber Rusia, yakni Tim Pakar Keamanan siber Kaspersky Security Bulletin mengemukakan secara detail ancaman siber di 2024 mendatang. Ia pun mengingatkan agar hati-hati karena serangan siber makin memanfaatkan topik yang tengah trending.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, tingkat konflik kekerasan global tahun ini menjadi yang tertinggi sejak Perang Dunia II.
Meningkatnya konflik, ditambah dengan dampak jangka panjang dari pandemi Covid-19 dan bencana iklim yang terus berlanjut, telah menciptakan lingkungan utama bagi penipuan berkedok amal.
Dengan investasi finansial yang besar dan daya tarik pendapatan dari permainan P2E atau Play-to-Earn, video game yang pemainnya diberi hadiah berupa token kripto dan NFT, maka peretas atau hacker siap meningkatkan fokus mereka dalam mengeksploitasi sektor tersebut.
Lonjakan nilai Bitcoin baru-baru ini dan janji kemudahan mendapatkan uang dalam game menjadikannya target yang menarik bagi hacker. Kemudian, deepfake suara. Ketika deepfake gambar menjadi lebih umum, kini, perkembangan menuju deepfake suara semakin cepat.
Peluncuran API Text-to-Speech (TTS) OpenAI baru-baru ini, dengan kemampuan canggihnya untuk menghasilkan ucapan mirip manusia, menyoroti kemajuan signifikan dalam teknologi suara buatan tersebut. Meskipun inovasi-inovasi ini menandai sebuah lompatan ke depan, namun juga memberikan peluang untuk disalahgunakan.