Kominfo Ingatkan Bahaya Deepfake AI, Sang Pengacau Informasi

Ilustrasi Kecerdasan Buatan
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Kemajuan teknologi informasi di satu sisi tentu memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia di muka bumi. Namun di sisi lain juga sebaliknya, memberikan dampak negatif. Tergantung seberapa bijak seseorang menggunakannya. 

Keren, Perusahaan Amerika Ini bakal Dirikan Sekolah AI Pertama di Indonesia

Kini, munculnya teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah banyak memberikan perubahan. Dengan teknologi ini, aneka tindakan kejahatan dan penipuan bisa saja dilakukan. 

Untuk itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengingatkan masyarakat terhadap bahaya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dalam hal ini deepfake, yang berpotensi menyebarkan kekacauan informasi.

Sasar Berbagai Segmen, AMD Luncurkan AMD Ryzen™ AI 300 Series

"Munculnya deepfake dengan pemakaian generative artificial intelligence (gen AI), saya kira telah berkontribusi besar terhadap information disorder atau kekacauan informasi," katanya seperti dikutip dari VIVA, Rabu, 6 Desember 2023.

Nezar Patria mengatakan perkembangan teknologi deepfake yang kian canggih saat ini mampu memanipulasi informasi dan menciptakan konten yang sulit dibedakan antara yang benar dan palsu.

Nodeflux, Jadikan Teknologi AI sebagai Solusi Tantangan Masa Depan

Kemampuan gen AI, terutama dalam model bahasa multi-model, memungkinkan manipulasi data dan informasi dengan tingkat kecanggihan yang membahayakan.

Ia mengatakan deepfake dapat menciptakan konten yang meniru gambar hingga suara menjadi sesuatu yang baru. Teknologi ini dinilai menjadi ancaman serius terhadap ketertiban informasi dan sering digunakan dalam konteks politik.

Halaman Selanjutnya
img_title