Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Kanit Pidum Satreskrim Polres Gresik Ipda Komang Andhika Haditya Prabu membenarkan penangkapan pelaku pembacokan itu. Pelaku F berhasil diamankan, pada Selasa dini hari.

Sebanyak 159 pesilat diamankan polisi Lamongan usai terlibat pembacokan terhadap tiga warga, pada Selasa 27 Februari 2024, malam, saat melakukan konvoi.

Tiga remaja yang melintas usai ngopi dihadang kemudian di bacok dengan golok oleh komplotan tersebut, Minggu, 25 Februari 2024 dini hari di Jalan Panglima Sudirman.

Kasatreskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Achmad Rudi Zaeny mengatakan, pelaku tiba-tiba mendatangi korban yang tengah nongkrong di warung depan rumahnya.

Tujuh pelaku pembacokan pelajar yang ditangkap itu merupakan warga Bojonegoro. Mereka dibekuk polisi di sejumlah wilayah berbeda di Jatim. Di anataranaya masih anak-anak.

Pembacokan itu terjadi karena pelaku tak terima ditegur usai ketahuan mengambil mangga milik korban. Pelaku kemudian mengambil sebilah sabit lalu membacok korban.

Kepala Disdik Kabupaten Lamongan Munif Syarif turut prihatin atas insiden pembacokan yang dilakukan oleh MN (14) salah seorang pelajar SMP terhadap gurunya sendiri.

Kasus penganiayaan yang mengakibatkan guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) itu terluka itu dipicu karena pelaku tak terima ditegur oleh korban karena tak memakai sepatu.

Tarmuji menderita luka bacokan pada bagian dahi atas, ketiak kiri bawa dan dada sebelah kiri akibat sabetan samurai. Sedangkan pelaku Sukinar menderita luka di lutut.

Pelaku pembacokan terhadap AB, kata Suryono bukanlah kelompok gangster yang selama ini viral di media sosial. Suryono memastikan dalam Minggu ini pelaku akan ditangkap.

Keenam anggota gangster yang ditangkap aparat Polres Tuban itu membacok pelajar SMK, RP, hingga terluka. Sementara pembacok AB hingga tangannya putus belum terungkap.

Aksi kejahatan jalanan alias klitih kembali marak di Kabupaten Tuban. Dalam sepekan ini, sudah ada dua pelajar yang menjadi korban pembacokan hingga putus tangannya.