KTT G20 dan Nasihat Imam Al-Ghazali untuk Para Pemimpin

Nasihat Imam Ghazali untuk Para Pemimpin
Sumber :

“Agama dan Penguasa itu saudara kembar. Yakni seperti sepasang saudara yang dilahirkan dari perut seorang ibu yang sama. Ini sangat penting diperhatikan oleh seorang penguasa. Ia wajib menjauhi hawa nafsu, praktik bid’ah, kemungkaran, hal0hal syubhat dan semua yang dapat mengurangi nilai ajaran syariat,” demikian nasihat Imam Ghazali.

Pemimpin Amanah kian Sedikit, Gus Sadad: Kita Pilih yang Langka Itu

Tidak hanya itu, Imam Ghazali juga lebih menegaskan di dalam kitab Ihya Ulumuddin (II/381), bahwa antara pemimpin (umara) dan ulama adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Yang keduanya merupakan penentu baik burunya suatu bangsa.

“Sesungguhnya kerusakan rakyat disebabkan kerusakan para penguasanya. Dan kerusakan penguasa disebabkan kerusakan ulama. Dan kerusakan ulama disebabkan cinta harta dan kedudukan. Barangsiapa dikuasai ambisi duniawi ia tidak akan mampu mengurus rakyat kecil, apalagi penguasanya. Allah-lah tumpuan meminta segala persoalan,”

Ketua Kadin Surabaya Ali Affandi Sebut Setiap Pemimpin adalah Pencerita, Ini Maksudnya

Jika ditarik pada konteks krisis global yang dihadapi dunia, tentu nasihat Imam Ghazali masih sangat relevan. Dimana kesadaran para pemimpin akan perdamaian dunia sangat dibutuhkan, demi stabilitas ekonomi global. Konflik antara Rusia dan Ukraina merupakan gambaran bahwa di antara keduanya tidak menjunjung tinggi moralitas. Sehingga perang terjadi dan negara-negara lain merasakan dampaknya.

Kedaulatan rakyat, sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 merupakan oerientasi dari segara produk-produk kebijakan. Untuk itu pemimpin hendaknya terus memastikan bahwa segala kebijakan itu berpijak kepada kepentingan rakyat. Sehingga rakyat tidak terzalimi dengan kebijakan-kebijakan yang semakin menyengsarakan.

Menag Kembali Ingatkan Jangan Pilih Pemimpin yang Manfaatkan Agama, Sindir Anies?

Wallahu a’lam…

 

Halaman Selanjutnya
img_title