Menilik Kitab Haqqut Tajwid, Karya Ning Nida Ponpes Bahrul Ulum Trenggalek

Karya Ning Nida 'Haqqut Tilawah'
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Trenggalek, VIVA Jatim – Kabar gembira bagi guru Al-Qur'an maupun santri yang tengah awal memulai belajar Al-Qur;an. Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum, Kedungbajul, Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Ning Dewi Yukha Nida menelurkan sebuah karya di bidang Ilmu Tajwid yaitu 'Haqqut Tajwid'.

Mas Ipin: Pemulihan Pasca Banjir Munjungan Trenggalek Ditangani Secara Cepat

Ning Nida mengungkapkan bahwa di dalam kitab ini bab pertama membahas makhorijul huruf, bab selanjutnya Sifat Huruf dibahas secara detail. Baru hukum-hukum bacaan disusul setelahnya secara detail.

Perempuan yang pernah menjuarai 1 MHQ 30 Juz Tingkat Internasional di Kazan, Republik Of Tatarstan, Rusia tahun 2022 ini mengaku pembeda dengan buku-buku yang lain adalah pada pembahasan-pembahasan baik itu mahroj sifat dan ahkamul huruf terdapat kesalahan-kesalahan yang kerap dialami pembaca Al-Qur'an.

Kemensos Beri 60 Titik Instalasi Air Bersih di Trenggalek, Novita: Pemantik Masyarakat Hidup Sehat

"Alhasil kitab ini cocok sekali bagi santri, khususnya bagi guru (Al-Qur'an). Karena guru itu seperti dokter yang harus bisa mendiagnosa penyakit pasiennya. Jadi guru mengajarkan itu apa namanya tahu apa yang kurang dari muridnya," ujar Ning Nida kepada VIVA Jatim, Jum'at, 15 Maret 2024.

Ditanya perihal latar belakang menulis kitab tajwid, ia menuturkan pertama untuk kebutuhan para santri. Beliau menilai kitab atau buku ilmu tajwid yang beredar tidak memberikan bab yang urut. Misalnya yang dibahas pertama justru ahkamul huruf, nun mati, tanwin bertemu huruf hijaiah itu ada idzhar, idghom, iqlab, hingga ikhfa.

Dirjen Perkebunan Dorong Luas Tanam di Trenggalek

"Jadi saya ingin memberikan hawa segar bagi pembelajar al qur'an, guru al-qur'an, mari kita ajarkan anak-anak itu bab makhroj dan sifat supaya mereka fasih dahulu," terangnya.

Ning yang juga pernah menimba ilmu di PP Al-Munawwir Krapyak Jogjakarta ini menerangkan pertama kali yang perlu diulas dalam pembelajaran Al-Qur'an yaitu bab tentang makhroj dan sifat. Sejalan dengan perkataan Imam Jazari yaitu li afshokhil lughoti agar orang bisa membaca atau melafalkan dengan fasih. 

Halaman Selanjutnya
img_title