Menilik Kitab Haqqut Tajwid, Karya Ning Nida Ponpes Bahrul Ulum Trenggalek
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Ning Nida menambahkan biasanya bab makhroj dan sifat malah terletak di belakang. Sehingga terkadang orang-orang sudah bosan membahas, terlebih kalau bab terletak di belakang-belakang pembinaan maupun pembelajaran kadang sudah tidak tersentuh.
"Makanya ini di bab depan ini saya taruh makhroj dan sifat selanjutnya di bab ketiga baru ada ahkamul huruf. Saya ingin memberikan bab-bab yang urut dan setelah itu ada materi-materi penting," imbuhnya.
Ia tidak menampik di dalam buku tersebut tidak lengkap membahasa waqof, maqtuk hingga maushul. Sebab pembahasan dasar ini cukup yang penting bagi anak-anak mengaji dahulu, baru untuk bab-bab yang lain bisa disusulkan.
"Pertama tentang dasar-dasar tajwid meliputi pengertian, tujuan, fungsi dan sebagainya. Kedua, bab makhroj yang dibahas secara detail semua huruf hijaiyyah seperti," bebernya.
Perihal kitab maupun guru rujukan, Ning Nida banyak dari buku-buku dan kitab sebelumnya, dan yang paling berperan dirinya mengikuti sang guru yaitu Pengasuh Asrama Baitul Qur'an dan Darul Qur'an Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Mojogeneng, Mojokerto KH Imam Fatoni Dimyathi.
Dirinya mengaku bahwa karya ini bukan mengarang, tetapi lebih mengumpulkan dhawuh-dhawuh (pesan-pesan ilmu) para guru. Kitab yang berjumlah 156 halaman ini sudah lama beliau uji coba ke para santri-santri dalam kurun satu tahun terakhir.
"Sebenarnya sudah lumayan lama, dicicil sudah satu tahun lebih itu saya aplikasikan untuk para santri terlebih dahulu alhamdulillah cocok anak-anak santri kami ajarkan seperti itu terus akhrinya saya buka untuk umum," terangnya.