Menengok Tradisi Lebaran di Kampung Arab Ampel Surabaya
- Viva.co.id
Surabaya, VIVA Jatim – Indonesia sebagai negara yang memiliki ragam budaya dan tradisi, di dalamnya terdapat banyak hal unik yang menjadi kebiasaan di tengah-tengah masyarakatnya. Tentu kebiasaan itu adalah kebiasaan positif, salah satunya dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Di kawasan Kampung Arab, Ampel, Surabaya ada tradisi unik saat lebaran Idul Fitri. Untuk melihat keseruannya, berikut ulasan Viva Jatim, dikutip dari VIVA, Sabtu, 13 April 2024.
Beragam tradisi unik dilakukan masyarakat di Tanah Air menyambut dan dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri ataupun Lebaran, tak terkecuali juga di kawasan Kampung Ampel saat musim mudik Lebaran.
Ampel adalah kampung halaman terbesar Diaspora keturunan Arab khususnya warga Indonesia keturunan Hadramaut Yaman, dimana hampir semua marga keturunan Arab Hadroumut saat ini merupakan generasi ke tiga dan saat ini merupakan kelahiran ampel.
Hamid Nabhan, budayawan sekaligus tokoh masyarakat keturunan Arab ampel menuturkan jika budaya kampung ampel adalah manifestasi dari Bhinneka Tunggal Ika.
“Saat Lebaran di sini akan ada unjung unjung atau saling berkunjung antar warga semua berbaur; Jawa, Madura, Arab bahkan Banjar semua berkumpul berbagi cerita di tanah rantau,“ ujar Hamid.
Saat momen Lebaran telah tiba biasanya warga keturunan Hadramaut di Ampel Surabaya akan mudik dan pulang membawa cerita dari tanah rantau.
Dalam tradisi Arab di kampung Ampel Setiap keluarga tertua akan menjadi tempat julukan utama saat melewati tradisi makan bersama.
“Di sini semua lengkap ada soto, rawon bahkan yang paling istimewa adalah menyantap menu masakan khas Arab, khususnya masakan khas Tarim Yaman yang telah berpadu dengan cita rasa masakan Jawa yang pedas,“ tambah Hamid.
Roti Mulawah, di Ampel roti ini dikenal dengan sebutan roti Maryam adonan tepung ditepuk-tepuk hingga lebar kemudian ditempel pada tungku yang sudah dipanaskan, saat sudah mengembang roti Mulawah siap diangkat dan disajikan.
“Bedanya, roti Mulawah teksturnya lebih besar dan berbeda dengan roti Maryam yang ukurannya sangat mirip dengan roti Canai,“ ucapnya.
Selain roti Mulawah, ada pula Nasi Hanit atau yang lebih dikenal dengan nasi kebuli di Tanah Air. Sajian daging kambing diolah menggunakan beras basmati yang dipadukan olahan dengan bumbu khusus rempah khas Tarim Yaman.
Dibungkus alumunium foil lalu dipanggang di oven hingga daging kambing tak berbau dan terasa sangat empuk, yang membuatnya langsung dapat remuk saat dilidah.
“Seluruh masakan Arab ini sudah menjadi masakan khas ampel dan namanya sudah berakulturasi lokal menjadi nasi kebuli, dan Roti Maryam,“ jelasnya.
Devi Khan, warga keturunan India yang juga berada di Ampel Surabaya merasakan hangatnya menu Lebaran masakan Arab sangat mirip dengan masakan India, menu yang disajikan rasanya nikmat dan lezat.
Dengan racikan bumbu rempah khas Timur Tengah membuat daging menjadi empuk dan nikmat.
“Saya sedang kuliah di Unair, namun setiap saya kangen masakan India biasanya saya akan datang ke Ampel dan makan masakan ampel enak sangat mirip masakan India,“ ujar Devi.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Uniknya Suasana Lebaran di Kampung Arab Ampel Surabaya