Tak Perlu Panik, Dinkes Surabaya Bagikan Tips Hindari Penyakit Flu Singapura

Kantor Pemkot Surabaya.
Sumber :
  • Viva Jatim/Nur Faishol

Surabaya, VIVA Jatim – Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau masyarakat agar tidak panik terhadap penyakit Flu Singapura. Karenanya, Dinkes Surabaya membagikan tips mencegah penularan virus tersebut. 

Raperda APBD 2025 Disetujui Jadi Perda, Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas

Selain itu, masyarakat juga diminta dapat mengenali gejala atau indikasi apabila tertular Flu Singapura sehingga dapat melakukan perawatan di fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, Flu Singapura merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi strain Coxsackievirus dan yang paling sering adalah jenis A16. Gangguan ini disebut juga dengan penyakit tangan (Hand), kaki (Foot), dan mulut (Mount) atau HMFD. Flu Singapura ini dapat menimbulkan tanda berupa lepuhan atau luka pada mulut, serta ruam di tangan dan kaki.

Waspada 5 Jenis Penyakit yang Datang Kala Musim Hujan, Begini Cara Cegahnya

“Saat terjadi, gejala yang timbul umumnya ringan sehingga dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Penyakit Flu Singapura merupakan penyakit infeksi virus yang dapat sembuh sendiri (self limited disease) tanpa pemberian terapi antivirus, dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari,” kata Nanik Sukristina, Kamis 18 April 2024.

Nanik menjelaskan, jumlah kasus Flu Singapura sudah ditemukan beberapa kasus di Kota Surabaya sejak bulan Januari hingga 16 April Tahun 2024, semua kasus ditemukan di rumah sakit dan dilakukan tatalaksana layanan sesuai standar dan rawat jalan oleh dokter yang menangani.

Susu Kunyit Solusi Redakan Sakit Tenggorokan Kala Musim Hujan Tiba, Ini Resepnya

“Jumlah kasus Flu Singapura yang teridentifikasi berdasarkan wawancara medis dan hasil pemeriksaan fisik dari gejala/keluhan kepada pasien pada bulan Januari - 16 April 2024 yang dilaporkan oleh Fasyankes pada aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) menunjukkan terdapat 61 kasus,” jelasnya.

Ia menambahkan, tatalaksana penanganan Flu Singapura berupa terapi suportif untuk mengurangi ketidaknyamanan penderita, dan hidrasi untuk mencegah dehidrasi. Sebanyak 61 kasus yang ditemukan di rumah sakit, dilakukan perawatan jalan karena kondisi secara umum baik. Sebab, sebagian besar kasus Flu Singapura bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari tanpa pengobatan khusus. 

Halaman Selanjutnya
img_title