Mengintip Ritual Memandikan Patung Buddha Tidur Terbesar di Indonesia Jelang Waisak

Patung Buddha Tidur Terbesar di Indonesia di Maha Vihara Majapahit Trowulan, Mojokerto
Sumber :
  • VIVA Jatim/M Luthfi Hermansyah

Mojokerto, VIVA Jatim – Patung Buddha tidur terbesar di Indonesia dimandikan menjelang perayaan Imlek tahun 2568 Buddhis Era. Ritual membersihkan patung Buddha tidur adalah tradisi tahunan sekaligus sebagai simbol untuk membersihkan pikiran dan hati dari hal-hal negatif. 

Momen Waisak 2023, 25 Buddhis di Jatim Dapat Remisi Khusus

Patung Buddha Paranibbana ini terletak di Maha Vihara Majapahit di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto. Patung berwarna kuning emas tersebut memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter. 

Prosesi pembersihan patung Buddha tidur dilakukakan oleh 8 petugas Maha Vihara Majapahit. Diawali dengan berdoa di depan patung tersebut, petugas kemudian menyiram semua bagian patung Buddha tidur dengan air yang berisi bunga mawar, melati, kantil dan kenanga.

Makna Lampion dalam Hari Perayaan Waisak, Simbol Kebangkitan dan Pencerahan

Mereka membersihkan kotoran pada permukaan patung dengan sikat. Berikutnya, dibilas dengan air bersih yang dialirkan melalui selang. Tak ketinggalan relief yang menghiasai pondasi patung Buddha tidur juga dicuci sampai bersih.

“Bersih-bersih patung Buddha tidur dalam rangka menyambut Waisak yang jatuh pada 23 Mei nanti," kata Ketua Maha Vihara Mojopahit Bhante Nyanaloka Sthavira kepada wartawan di lokasi, Rabu, 15 Mei 2024. 

Pj Gubernur Adhy Sebut KEK Singhasari Miliki Keunggulan Seluruh Layanan Digital Terintegrasi

Bhante Nyanaloka menuturkan, Patung Buddha ini menjadi salah satu objek pradaksina dalam perayaan Waisak. Yaitu prosesi mengelilingi objek-objek yang dihormati dalam ajaran Buddha di area vihara searah jarum jam dengan posisi objek selalu di sebelah kanan.

"Maknanya membersihkan kembali patung Buddha yang merupakan simbol wafatnya Sang Buddha. Menggunakan bunga karena sesuatu yang disakralkan, patung ini akan dijadikan tempat umat Buddha untuk puja bakti," terangnya. 

Hari Raya Waisak tahun 2568 Buddhis Era atau 2024 Masehi jatuh pada 23 Mei mendatang. Detik-detik Waisak tepat pukul 21.15 WIB. Tahun ini, Waisak mengusung tema 'Keharmonisan Merupakan Hidup Berdampingan dalam Berbangsa'. Perayaannya nanti didahului dengan prosesi pradaksina.

"Kemudian dilanjutkan doa-doa agama Buddha sambil menunggu detik-detik Waisak pukul 21.15 WIB," tandasnya.

Untuk diketahui, patung Buddha tidur ini dibangun untuk menghormati Guru Agung Buddha, Siddhartha Gautama. Dibangun pada 1993 oleh seniman asal Solo, Jawa Tengah, dengan dibantu seniman lokal asal Kecamatan Trowulan.  Sosok Buddha Mahaparini Bana bukan dalam posisi tidur, melainkan dalam kondisi saat Sidharta wafat.

Sedangkan pengecatan dilakukan pada 1999 dengan warna keemasan. Warna itu dianggap sebagai warna dari segalanya. Meski berwarna emas, patung ini terbuat dari cor beton. Sedangkan di bagian bawah patung, terdapat relief-relief yang menggambarkan kehidupan Buddha Gautama.

Yakni, hukum karmaphala dan hukum tumimbal lahir. Sariyono menjelaskan, patung Buddha tidur ini adalah sosok Siddharta Gautama atau Budha Gautama, yang lahir dengan nama Siddharta Gautama di Taman Lumbini, India, sekitar tahun 623 sebelum masehi (SM). Dia merupakan putra mahkota dari Kerajaan Kosala. Yaitu kerajaan kuno di India.

Siddharta lantas mendapatkan pencerahan di hutan gaya saat bertapa di bawah pohon bodhi tahun 588 SM. Sang Buddha wafat di usia 80 tahun di Kusinara, India. Peristiwa kelahiran mendapatkan pencerahan dan wafatnya sang Buddha rutin diperingati sebagai Hari Raya Waisak.