Makna Lampion dalam Hari Perayaan Waisak, Simbol Kebangkitan dan Pencerahan

Momen penerbangan lentera saat perayaan Waisak di Borobudur
Sumber :
  • Istimewa

Jatim –Hari Waisak merupakan hari besar umat Buddha untuk memperingati tiga peristiwa besar dalam kehidupan Sang Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan, dan parinirvana (wafat). Salah satu simbol yang seringkali diidentikkan dengan perayaan Hari Waisak adalah lampion.

Menjelang Imlek, Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung Pasang Puluhan Lampion

Lampion memiliki makna yang dalam dan sarat dengan simbolisme yang berkaitan dengan kebangkitan dan pencerahan. Berikut ini adalah beberapa makna lampion pada Hari Waisak. 

1. Pencerahan Batin

Girangnya Ribuan Ikan saat Dilepas Pemuda Buddha di Kebun Raya Mangrove Surabaya

Lampion pada Hari Waisak melambangkan pencerahan batin atau pencerahan pikiran. Dalam ajaran Buddha, pencerahan adalah saat ketika Siddharta Gautama mencapai pemahaman yang mendalam tentang alam semesta dan jalan menuju pembebasan dari penderitaan. Lampion yang dinyalakan secara harfiah dan simbolis mewakili cahaya pencerahan yang menerangi jalan spiritual.

2. Kebangkitan dan Transformasi

10 Ribu Pelari Borobudur Marathon Diproteksi Asuransi dari Generali Indonesia

Lampion juga melambangkan proses kebangkitan dan transformasi. Seperti lentera yang menyala di tengah kegelapan, lampion pada Hari Waisak mengingatkan kita akan potensi kita untuk bangkit dari kegelapan kehidupan menuju kecerahan dan kedamaian. Lampion menggambarkan perjalanan spiritual yang melibatkan penyingkiran kegelapan dalam diri kita sendiri dan munculnya cahaya yang memancar.

3. Simbol Kebaikan dan Kasih Sayang

Halaman Selanjutnya
img_title