Dipecat Kak Pem

Editor VIVA Jatim Almarhum Syaifullah Ibnu Nawawi (tengah).
Sumber :
  • Istimewa

Harapan itu saya sampaikan berulang-ulang setiap kali ada kesempatan ngopi bareng Kak Pem. Terakhir saya mengatakan lagi soal itu sekitar enam bulan lalu di rumahnya di Jombang, saat saya menyambangi setelah menerima kabar ia diserang penyakit saraf kejepit. Ia mengeluh sakit punggung kalau duduk terlalu lama. Tapi tetap menulis meski tak sesering sebelumnya.

Jokowi dan Prabowo bakal Hadiri Pelantikan Pengurus PP GP Ansor

"Sekarang sampean banyak waktu luang di rumah, Kak Pem. Biar tidak bosan, sekali-kali tetap nulis konten keislaman di VIVA Jatim," pinta saya dan dibalas senyum khasnya.

Beberapa bulan kemudian, saya mendengar kabar Kak Pem kembali masuk rumah sakit setelah menjalani terapi di pengobatan tradisional di Pare, Kediri, Ramadan lalu. Kondisi kesehatannya makin buruk hingga harus menjalani operasi di RSAL Surabaya. Saraf kejepitnya mengganggu fungsi organ vital dan lama-lama terjadi komplikasi.

Cucu Pendiri NU Sebut Kiai Marzuki Masih Dirindukan Warga Nahdliyin

Saya sempat menjenguk Kak Pem di RSAL Surabaya pada Kamis, 6 Juni 2024, bersama Abdul Hady JM (juga editor VIVA Jatim) dan kawan penggerak literasi NU yang juga dosen pascasarjana UINSA, Iksan Sahri. Kondisinya memang tak baik-baik saja. Hingga akhirnya kabar duka itu pun datang. Kak Pem meninggal dunia pada Senin, 10 Juni 2024, pada pukul 09.30 WIB.

Hingga meninggal, nama Kak Pem tetap tercatat di boks redaksi VIVA Jatim. Saya tak berani balas memecatnya seperti ia memecat saya di NU Online Jatim dan Aula. Karena dia pendorong utama sehingga saya berani mengambil keputusan mengelola VIVA Jatim. Hingga akhir hayat, dia bagian dari VIVA Jatim.

Masuk Bursa Pilgub 2024 Penantang Khofifah, Kiai Marzuki Mustamar: Kami Hidup Mati di Jatim

Terima kasih, Kak Pem.

Selamat jalan, Kak Pem.

Halaman Selanjutnya
img_title