Berkat Siambu dan Sikatup, Visista Pratama Bantu Peternak Hadapi Musim Kemarau

Visista Pratama Ashadi menunjukkan ternak kambing dan ayam yang diberi pakan racikannya sendiri.
Sumber :
  • Dok. Visista Pratama Ashadi

Lahat, VIVA Jatim –Ketersediaan pakan ternak yang memadai merupakan salah satu aspek penting untuk mendukung keberlangsungan dunia peternakan. Namun, dalam memenuhi kebutuhan pakan, peternak sering menghadapi tantangan, terutama di musim kemarau, ketika produksi rumput hijau berkurang drastis.

Kisah Edy Raup Cuan Belasan Juta Rupiah dari Bisnis Susu Kambing Etawa

Kondisi ini memaksa peternak untuk mencari sumber pakan alternatif yang sering kali harus diperoleh dari lokasi yang jauh, yang tentunya menambah biaya dan waktu.

Menanggapi permasalahan ini, Visista Pratama, seorang pemuda asal Lahat, Sumatera Selatan, menciptakan solusi inovatif melalui produk Siambu dan Sikatup. Produk ini mengajak peternak untuk memaksimalkan limbah organik di sekitar mereka dengan mengolahnya menjadi pakan ternak bernutrisi tinggi.

Harga Sapi Kurban Idul Adha 2024 di Surabaya Tembus Rp 35 Juta

Visista Pratama: Inovator di Balik Siambu dan Sikatup

Visista Pratama Ashadi, pemuda kelahiran Lahat, Sumatera Selatan, memiliki ketertarikan mendalam terhadap pengolahan pakan ternak organik. Tantangan yang dihadapi peternak, terutama pada musim kemarau, mendorongnya untuk menciptakan solusi yang tidak hanya ekonomis tetapi juga ramah lingkungan. Ia melihat potensi besar dalam pemanfaatan ampas tebu dan katul tumpi polar, limbah yang sering diabaikan namun memiliki bau fermentasi khas yang disukai hewan ternak.

Sapi Kurban Berbobot Hampir 1 Ton Milik Peternak Lamongan Dibeli Jokowi

Ampas tebu merupakan produk sampingan dari pengolahan tebu menjadi gula, yang sebelumnya tidak banyak dimanfaatkan. Demikian pula katul tumpi polar, limbah hasil pengolahan makanan dan minuman, yang sering kali dianggap tidak memiliki nilai ekonomis.

Proses Pengolahan Ampas Tebu dan Katul Tumpi Polar menjadi Pakan Siambu dan Sikatup

Ketergantungan peternak pada pakan hijau seperti rumput membuat mereka kesulitan saat terjadi kelangkaan. Berdasarkan kondisi ini, Visista yang kala itu menggarap proyek peternakan di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, mulai mengembangkan alternatif pakan yang hemat biaya dan ramah lingkungan.

Dengan melimpahnya limbah tebu dan katul tumpi polar, Visista menggunakan teknik silase untuk mengolahnya menjadi pakan ternak. Teknik silase adalah metode fermentasi yang memanfaatkan bakteri asam laktat dan lingkungan anaerob untuk menghasilkan pakan hijauan berkadar air tinggi. Proses fermentasi ini memungkinkan pakan disimpan dalam jangka waktu yang panjang, menjadikannya solusi ideal untuk menghadapi kelangkaan pakan pada musim kemarau.

Hasil inovasi Visista menghasilkan dua produk unggulan: Siambu (Silase Ampas Tebu) dan Sikatup (Silase Katul Tumpi Polar). Siambu adalah produk fermentasi ampas tebu yang diolah menggunakan teknik silase, sedangkan Sikatup menggunakan katul tumpi polar sebagai bahan dasarnya. Kedua produk ini membantu peternak menyediakan pakan bernutrisi, terutama di musim kemarau.

Berkat inovasi dan dedikasinya dalam menciptakan solusi pakan alternatif, Visista Pratama mendapatkan penghargaan Satu Indonesia Awards (SIA) dari PT Astra International pada tahun 2021. Penghargaan ini menjadi bukti atas kontribusi Visista dalam mendukung sektor peternakan di Indonesia dengan cara yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi peternak di seluruh pelosok negeri.