Kisah Nenek Sarinah Trenggalek, Berangkat Haji dari Hasil Berjualan Kerupuk dan Jamu Keliling

Nenek Sarinah penjual jamu dan kerupuk naik haji asal Trenggalek.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Trenggalek, VIVA Jatim –Sarinah (75), asal RT 11 RW 04 Dusun Duwet Desa Ngetal Pogalan telah menabung selama puluhan tahun untuk mewujudkan impian berhaji.

DPRD Jatim Desak Pemprov Selesaikan Sengketa 13 Pulau di Trenggalek-Tulungagung

Tak mudah, Nenek Sarinah puluhan tahun mengumpulkan uang dari hasil gajinya sebagai staf tata usaha sekolah. Kini ia masih melanjutkan perjuangannya dengan berjualan kerupuk dan jamu sachet keliling untuk melunasi biaya pendaftaran haji.

Di rumah anaknya, ia menyapa kami dengan hangat di teras, kemudian dipersilahkan ke dalam rumah.

Mas Ipin Gandeng Perusahaan Korea untuk Infrastruktur Tahan Bencana hingga Net Zero Karbon

Siapa sangka, nenek Sarinah penjual kerupuk dan jamu sachet keliling di beberapa lokasi.

Kisahnya dimulai dengan kenangan masa lalu, ketika ia bekerja sebagai staf TU di Sekolah Tehnik Motor (STM), yang kini dikenal dengan SMK Karya Dharma.

Besek Trenggalek Berdayakan Puluhan Emak-emak, Setia Gunakan JNE 9 Tahun

Walau sudah pensiun sejak 2007, Sarinah tetap melanjutkan hidupnya dengan berjualan keliling, menjajakan kerupuk dan jamu di berbagai lokasi, meski tubuhnya yang menua tak menghalangi semangatnya.

Ia berkeliling dengan awal keberangkatan diantar sang anak, lalu ditinggal mengajar. Tubuhnya yang sudah menua tidak menyurutkan semangat Sarinah. Mulai door to door ke Kantor Dinas Pariwisata, Pencatatan Sipil sampai Markas Polres Trenggalek 

Halaman Selanjutnya
img_title