Waspada! Baby Blues Mengintai Ibu Muda, Begini Cara Mengatasinya

Bayi lahir prematur
Sumber :
  • Ceritakita

Jatim – Kehadiran buah hati memang sangat ditunggu-tunggu oleh para calon ayah maupun ibu. Setelah melalui masa-masa sulit selama dalam kandungan, lahir dengan selamat dan kondisi bayi sehat adalah dambaan semua keluarga.

Bayi Dalam Kardus Ditemukan di Depan Rumah Warga Mojokerto, Ada Surat Wasiat Sang ibu

Kendati demikian, tak jarang usai melahirkan justru hadir masalah baru yang tak bisa disepelekan. Pasca melahirkan, tak sedikit para wanita yang kesulitan beradaptasi dengan momen baru menjadi seorang ibu. Kondisi stres hingga depresi biasanya menjadi masalah utama pada ibu yang baru melahirkan.

Stres usai melahirkan bisa dipicu banyak sebab seperti sulit menyusui hingga belum menerima keadaan barunya. Ini bisa membuat kondisi seperti baby blues hingga depresi pasca melahirkan mengintai.

Klinik Bayi Tabung di Surabaya Ini Raih Akreditasi Internasional Pertama di Indonesia Timur

Dilansir dari VIVA, Kamis, 25 Mei 2023, baby blues biasanya dialami hampir semua ibu baru di mana mereka mengalami perasaan negatif atau perubahan suasana hati setelah kelahiran anaknya.

Seringkali gejala "baby blues" akan menyerang dengan kuat dalam waktu empat sampai lima hari setelah kelahiran bayi, meskipun tergantung pada bagaimana kelahiran bayi itu, mereka mungkin terlihat lebih awal.

Geger Penemuan Bayi Laki-laki Dalam Kardus di Surabaya, Ini Penjelasan Polisi

Gejala baby blues meliputi, menangis atau menangis tanpa alasan yang jelas, ketidaksabaran, iritabilitas, gelisah, kecemasan, kelelahan, insomnia (bahkan saat bayi sedang tidur), kesedihan, perubahan suasana hati dan konsentrasi yang buruk.

Sementara itu, penyebab pasti dari "baby blues" tidak diketahui saat ini. Hal ini diduga terkait dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan setelah bayi lahir. Perubahan hormonal ini dapat menghasilkan perubahan kimiawi di otak yang mengakibatkan depresi.

Selain itu, banyaknya penyesuaian yang muncul setelah kelahiran bayi, bersama dengan gangguan tidur, gangguan “rutinitas”, dan emosi dari pengalaman melahirkan itu sendiri, semuanya dapat berkontribusi pada perasaan ibu baru.

Gejala “baby blues” biasanya terjadi selama beberapa menit hingga beberapa jam setiap hari. Gejala-gejala ini akan berkurang dan hilang dalam waktu empat belas hari setelah melahirkan.

Bagaimana Anda bisa menjaga diri sendiri?

Merawat ibu adalah cara terbaik untuk mengurangi gejala "baby blues". Ada beberapa cara berbeda untuk merawat diri sendiri jika Anda mengalami "baby blues".

- Bicaralah dengan seseorang yang Anda percayai tentang perasaan Anda.

- Pertahankan pola makan yang seimbang. Memiliki bayi baru dapat menyebabkan Anda tidak makan dengan benar, dan terlalu banyak karbohidrat sederhana dapat membuat perubahan suasana hati lebih terasa.

- Buat jurnal tentang semua pikiran dan perasaan Anda.

- Keluarlah untuk menikmati udara segar dan kehidupan di luar batasan popok, menyusui, dan ludah. Kadang-kadang hanya pandangan yang berbeda untuk beberapa saat dapat membuat perbedaan besar

- Mintalah bantuan–bantuan dengan makanan, anak-anak lain, melakukan “rutinitas”, atau bantuan apa pun yang memungkinkan Anda berfokus pada kegembiraan memiliki bayi baru dan bukan hanya tekanan menyulap semuanya.

- Jangan mengharapkan kesempurnaan dalam beberapa minggu pertama. Beri diri Anda waktu untuk pulih sejak lahir, untuk menyesuaikan diri dengan "pekerjaan" baru Anda, dan untuk menyesuaikan rutinitas makan dan tidur.

Penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dalam perasaan Anda. Jika gejala Anda berlangsung lebih lama dari empat belas hari, itu bisa menjadi indikasi kondisi yang lebih serius, seperti depresi pascamelahirkan.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Tengah Ramai Dibahas, Apa Itu Baby Blues?