Lewat Kampung Lali Gadget, Achmad Irfandi Selamatkan Generasi Bangsa

Achmad Irfandi, Penggagas Kampung Lali Gadget
Sumber :
  • IG @kampunglaligadget

Kemudian anak-anak sekarang banyak yang suka main gadget. Jadi Kampung Lali Gadget ini saya maksudkan sebagai taman bermain edukatif anak-anak. Sehingga terhindar dari kecanduan gadget," ungkapnya.

Tampang Melas 2 Tersangka Pemerkosa Gadis ABG di Bawean Gresik

Irfandi mencoba mengalihkan perhatian anak-anak yang semula serba gadget berpindah ke permainan-permainan tradisional. Selain untuk melestarikan kembali jenis permainan yang nyaris punah itu, untuk mendobrak ketergantungan anak pada permainan yang ada di gadget.

Langkah awal yang ia lakukan tentu meyakinkan sejumlah pihak tentang inisiatifnya mendirikan Kampung Lali Gadget. Salah satunya dengan meminjam lahan seluas 45x50 meter untuk dijadikan taman bermain. Selain itu, warga sekitar juga dilibatkan membuat mainan untuk dijual, juga beberapa jenis makanan dan minuman. 

Kompak! Pemprov dan 38 kabupaten-kota Se Jatim Raih WTP 2 Tahun Berturut-turut

Agar program tersebut berjalan lebih masif, ia kemudian menggandeng para pemuda di Desa Pagerngumbuk dan daerah lain untuk bersama-sama berjuang mengentaskan kecanduan gadget pada anak. Mereka diberi tugas mulai dari perencana, pendamping, hingga fasilitator edukasi.

Lambat laun, giat di Kampung Lali Gadget ini mulai dilirik banyak pihak. Hingga di awal-awal mendirikan kegiatan konservasi budaya itu, sebanyak 475 anak dari Surabaya dan Sidoarjo berdatangan. Usaha yang dilakukan pria 28 tahun bersama koleganya itu pun membuahkan hasil.

Pemkot Surabaya Gandeng Kampus NU Unusa Kelola Bozem dan Taman di Tenggilis

Hal itu terlihat dari asyiknya anak-anak bermain aneka permainan tradisional berjam-jam tanpa kehadiran gadget. Ia pun menerapkan sistem permainan dan pembelajaran yang beragam. Setiap pekan, tema yang dihadirkan tidaklah sama. Namun permainan tradisional adalah unsur pokok yang harus selalu ada sebagai media pembelajaran.

Di antara beberapa jenis permainan tradisional yang disediakan dan dapat dibeli di sana dari warga sekitar adalah kitiran bambu, seruling suit, kitiran klutuk, toktok, bola bekel hingga gasing bunyi. Anak-anak dikenalkan dengan aneka permainan itu hingga mahir memainkannya. Di kampung itu, gadget benar-benar hilang dari peredaran anak-anak.

Halaman Selanjutnya
img_title